Liputan6.com, Jakarta - Pascakebakaran yang melanda 2 ruangan SMP Negeri 49 Jakarta Timur pada Kamis 3 September 2015, garis polisi masih terpasang hingga pagi tadi. Dugaan sementara kebakaran ditimbulkan akibat hubungan pendek arus listrik.
"Kalau penyebabnya kan belum tahu pasti ya. Diduga sementara korslet. Nanti kan ada tim penyidik yang akan menyimpulkan penyebabnya apa," kata Kepala Sekolah SMPN 49 Jakarta Sri Sulastri, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (4/9/2015).
Sri menambahkan, gedung sekolah tidak terbakar. Sebab, kebakaran terjadi di ruang perpustakaan dan menghanguskan buku-buku.
Advertisement
Kegiatan belajar mengajar di SMP 49 hari ini tetap berjalan normal. Bekerja sama dengan perpustakaan Provinsi DKI Jakarta, pihak sekolah menyediakan 1 kendaraan perpustakaan keliling guna menunjang proses belajar mengajar.
Menanggapi kebakaran yang melanda sejumlah bangunan milik pemerintah termasuk sekolah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mencurigai ada standar bangunan yang tidak terpenuhi sehingga mudah memicu kebakaran.
"Rata-rata korslet listrik, berarti kabelnya nggak SNI dong. Atau jumlah kabelnya nggak memenuhi standar. Atau memang ini kesalahan manusia di ruang komputer, nyolok-nyolok disambung-sambung terus ditinggal," kata Gubernur Ahok.
Kebakaran yang menimpa SMP Negeri 49 Jakarta terjadi Kamis 3 September kemarin siang. Api menghanguskan ruang perpustakaan dan ruang komputer yang bersebelahan. Selain itu ratusan buku dan 48 unit komputer ikut ludes terbakar. (Mar/Mvi)