Liputan6.com, Semarang - Mbah Supini, nenek yang dipaksa mengemis hanya mampu menangis saat dikunjungi pejabat Kota Semarang di sebuah ruangan di Mapolrestabes. Wakil Wali Kota Semarang Hevarita Gunaryati melihat langsung kondisi Mbah Supini, yang menjadi korban eksploitasi untuk mengemis.
Sementara itu, meski mengaku memiliki seorang anak, Mbah Supini yang berusia 93 tahun dan tinggal sendirian di kawasan Johar, enggan bercerita banyak tentang keluarganya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (7/2/2017), kisah Mbah Supini dipaksa mengemis beredar luas di media sosial dan sempat menarik perhatian pimpinan daerah Kota Semarang. Belakangan polisi meringkus Suwarno, cucu angkat Mbah Supini. Kepada polisi, Suwarno berdalih hanya berniat membantu sang nenek.
Advertisement
Polisi juga telah menghimpun keterangan, bila Suwarno yang telah berstatus tersangka ini telah memaksa Mbah Supini mengemis di lampu merah depan Rumah Sakit Dokter Karyadi.
Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat seorang pria yang diduga sebagai Suwarno sempat berbicara dan belakangan mengambil tas milik Mbah Supini. Selanjutnya ia menghitung dan mengambil uang dari dalam tas nenek renta itu, serta memerintahkan sang nenek kembali mengemis.
Namun kini Mbah Supini telah ditangani Dinas Sosial Kota Semarang dan dititipkan di Panti Sosial Among Jiwo, Semarang.
Saksikan tayangan video penangkapan pria yang memaksa nenek mengemis selengkapnya.