Penghentian sementara aktivitas pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang membuat ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) 'menganggur' alias shutdown karena krisis anggaran ternyata dianggap pebisnis AS hanya sebagai masalah kecil layaknya di perusahaan-perusahaan swasta.
Vice Chairman General Electric Company, perusahaan teknologi, John Rice menilai shutdown ini lebih lama dari yang dibayangkan meskipun hanya bersifat sementara.
"Harusnya shutdown bisa segera diputuskan, tapi ini justru lebih lama dari yang saya bayangkan," tutur dia saat ditemui di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua Bali, seperti ditulis Senin (7/10/2013). Â
John mengatakan, shutdown merupakan sebuah cara yang tidak produktif, mengingat persoalan tersebut seperti menuntaskan masalah di perusahaan-perusahaan umum.
"Keputusan membereskan shutdown kan harusnya sama dengan di perusahaan-perusahaan umum karena seperti memutuskan biaya operasional dan sebagainya," terang dia.
John optimistis, masih ada pejabat pilihan AS yang akan mencari jalan keuar untuk menyelesaikan permasalahan shutdown supaya tidak berlarut-larut. (Fik/Ndw)
Vice Chairman General Electric Company, perusahaan teknologi, John Rice menilai shutdown ini lebih lama dari yang dibayangkan meskipun hanya bersifat sementara.
"Harusnya shutdown bisa segera diputuskan, tapi ini justru lebih lama dari yang saya bayangkan," tutur dia saat ditemui di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua Bali, seperti ditulis Senin (7/10/2013). Â
John mengatakan, shutdown merupakan sebuah cara yang tidak produktif, mengingat persoalan tersebut seperti menuntaskan masalah di perusahaan-perusahaan umum.
"Keputusan membereskan shutdown kan harusnya sama dengan di perusahaan-perusahaan umum karena seperti memutuskan biaya operasional dan sebagainya," terang dia.
John optimistis, masih ada pejabat pilihan AS yang akan mencari jalan keuar untuk menyelesaikan permasalahan shutdown supaya tidak berlarut-larut. (Fik/Ndw)