Liputan6.com, Jakarta Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) siap penuhi target 5 medali emas dan 2 perak di Asian Games 2018. Ini mengacu kepada prestasi tim nasional (timnas) bridge Indonesia di kancah internasional dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga
Kepastian bridge berlaga di AG 2018 diketahui seusai pertemuan yang digelar antara delegasi Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dengan Olympic Council of Asia (OCA) pada Dewan Olimpiade Asia ke-35 di Da Nang, Vietnam, Minggu (25/9/2016).
Dalam pertemuan itu ditetapkan kepastian cabang olahraga (cabor) yang akan berlaga di AG 2018 yakni dengan komposisi 32 cabor olimpik dan 8 cabor non olimpik. Bridge masuk menjadi satu dari delapan cabang non olimpik tersebut.
Ketua Umum PB GABSI Ekawahyu Kasih mengapresiasi perjuangan Kemenpora, KOI, KONI, dan Satlak Prima. Ini juga hasil dari komunikasi aktif antara mereka dengan PB GABSI.
“Target 5 medali emas dan 2 perak sudah kami perhitungkan matang-matang. Selama ini kita kan mampu bersaing dengan negara-negara kuat di kejuaraan internasional. Apalagi, ada persiapan selama hampir 2 tahun kedepan sehingga semakin menambah optimisme kami,” ujar Ketua Umum PB GABSI Ekawahyu Kasih seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
Prestasi timnas Indonesia itu, lanjut Ekawahyu, mengacu kepada raihan Henky Lasut/Eddy Manoppo yang sukses menjadi juara dunia di nomor pasangan senior pada 2014. Di tahun ini, timnas bridge Indonesia juga meraih medali emas dalam kejuaraan CCBA Open Team di Tiongkok yang diikuti 112 tim pada April lalu.
Sementara, timnas Girls U26 menempati posisi keempat dalam Kejuaraan Dunia Junior di Italia pada Agustus lalu. Ada 11 nomor yang bakal dipertandingkan pada cabor bridge Asian Games. Maka itu, target 5 emas dan 2 perak cukup realistis dikejar Indonesia.
Advertisement