Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, rombongan bus atlet Asian Games 2018 nantinya dikawal oleh patwal jumlahnya maksimal ada lima bus. Namun, jika ada permintaan lebih dari lima bus dalam satu kali perjalanan, maka ada dua patwal yang mengawal.
"Rangkaiannya ada dua etape, pertama rangkaian maksimal lima bus, kemudian kedua maksimal tiga bus. Kalau nanti masing-masing kontingen butuh 10 bus, nanti kita siapkan, jadi ada dua pengawalan untuk kejar waktu," katanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/7/2018).
Yusuf mengatakan, pertimbangan maksimal hanya lima bus atlet Asian Games yang dapat dikawal karena untuk mengejar waktu. Sebab, jika bus semakin banyak maka perjalanan akan semakin lambat.
Advertisement
"Jika lebih dari lima bus, kita juga mempertimbangkan faktor keselamatan atlet," ujar dia.
Untuk kedatangan atlet di Bandara Soekarno Hatta, nantinya ada di Terminal 2 dan Terminal 3 Ultimate. Selain itu, juga sudah disediakan tempat parkir bus khusus sehingga ketika para atlet tiba, bus langsung turun.
"Dari hasil simulasi ini, kita dapat melihat bahwa kecepatan atau jarak tempuh dari bandara ke Wisma Atlet itu berapa menit. Jika target maksimalnya 30 menit, semaksimal mungkin berusaha untuk sampai dalam jarak waktu tempuh 30 menit. Kalau bisa kurang dari 30 menit sudah bagus," beber Yusuf.
Lanjutnya, nanti selama rangkaian bus lewat, kepolisian akan berkoordinasi dengan petugas pengawalan yang berjada di GTO (gerbang tol otomatis) itu. Jadi seluruh kendaraan yang mau masuk tol sementara ditutup selama rangkaian bus lewat, nanti setelah rangkaian Asian Games lewat baru dibuka lagi.
"Jadwal nanti kita tentukan, sesuaikan, jadi sebelum mereka (atlet) datang, mobil sudah kita siapkan dulu," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sistem Ganjil-Genap
Sementara itu, uji coba sistem ganjil-genap telah dilakukan sejak 2 Juli kemarin hingga 31 Juli guna menghadapi Asian Games 2018. Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, kebijakan ini akan berimbas pada peningkatan volume kendaraan di jalan alternatif.
"Bagi mereka yang tidak menggunakan nomor polisi (nopol) sesuai kalender pasti menggunakan jalur alternatif. (Maka itu) Pasti ada peningkatan volume," kata AKBP Budiyanto di Polda Metro Jaya, Rabu (4/7/2018).
Dia mengatakan, selama uji coba kebijakan ganjil-genap tidak ada penindakan. Ia mengaku untuk minggu pertama akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Minggu pertama kita akan bersinergi dengan dinas perhubungan untuk membagikan suatu brosur. Minggu kedua nanti kita akan membagikan peringatan-peringatan. Minggu ketiga sudah memilah-milah dan nanti Minggu keempat kita sudah mengalihkan bagi mereka yang tidak sesuai dengan ganjil genap," ujarnya.
"Nanti 1 Agustus sudah dilakukan penegakan hukum, tapi yang perlu saya sampaikan bahwa penegakan hukum ada yang bersifat represif judicial (teguran tilang) dan non-represif judicial (teguran lisan)," pungkas dia.
Reporter: Ronald
Advertisement