Jakarta Pasangan suami-istri Aji Maulana dan Nandita Ayu Salsabila bakal sama-sama berjuang di cabor voli Asian Games 2018. Kisah cinta pasangan ini bersemi di tengah ketatnya persaingan Proliga.
Aji merupakan kapten Timnas Voli Indonesia Putra, sementara itu Nandita jadi salah satu andalan di Tim Merah-Putih Putri. Keduanya menikah pada bulan Oktober 2017 silam setelah empat tahun memadu kasih.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini yang tengah mengikuti pendidikan bintara AD bermain di klub Bank Sumsel Babel, sementara Nandita belahan jiwanya berkiprah di Jakarta Pertamina Energi.
Nandita Ayu Salsabila merupakan putri pertama dari mantan pevoli nasional era 1990-an, Tri Wahyuni. Darah olahraga mengalir kencang dari kedua orang tuanya.
Ayahnya, Sudirman adalah mantan pesepak bola pelanggan Timnas Indonesia. Ia jadi salah satu pilar Tim Garuda yang memenangi medali emas SEA Games 1991. Prestasi yang hingga saat ini belum lagi pernah bisa diulang Indonesia.
Ayu sudah mengenal voli sejak masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Kelas 2 SD ia sering melihat ibunya bermain voli. Awalnya, ia berlatih voli dengan melakukan passing.
"Dari kecil memang Ayu dan adik-adiknya sudah dibiasakan menyaksikan mamanya bertanding. Begitupula saat saya berlaga di lapangan hijau. Saling mendukung sebagai sesama anggota keluarga," cerita Sudirman kepada Bola.com.
Melihat anaknya mulai menyukai olahraga voli, ibunya langsung mengarahkan Ayu untuk lebih serius menekuni profesi yang membesarkannya.
Berada dalam keluarga atlet, Ayu dengan mantap fokus untuk menekuni karier dan menjadi atlet profesional bergabung dengan Sekolah Khusus atlet di Ragunan, Jakarta. Meskipun begitu ia tidak pernah merasa terpaksa dengan sekolah di sana.
Ayu sudah mengikuti kejuaraan nasional ketika duduk di kelas 2 SMP dengan membela DKI Jakarta. Penampilannya yang memukau di kejurnas, ia terpilih untuk mengikuti ASEAN School Games pada 2012 di Thailand. Saat itu, ia menjadi pemain timnas paling muda.
Pada tahun itu juga, Ayu bergabung dengan Jakarta Popsivo Polwan untuk berkiprah di Proliga. Hebatnya, ia berhasil membawa Popsivo menjadi juara Proliga dua kali berturut-turut, tahun 2012 dan 2013.
Pemain yang berposisi sebagai open spike ini terpilih Timnas voli Indonesia untuk mengikuti ajang SEA Games Myanmar 2013. Sayangnya, Indonesia hanya meraih medali perunggu.
Pada tahun 2016, Ayu kembali terpilih membela Indonesia untuk mengikuti Piala VTV 2016. Meskipun finis diperingkat ketiga, Ayu dinobatkan menjadi Miss Bola Voli di ajang tersebut.
Â
Mimpi Sandingkan Medali
Pada pentas Proliga 2017, Ayu memperkuat tim Jakarta Pertamina Energi. Ia dan timnya hanya berhasil menjadi runner-up, setelah di final kalah dari Jakarta Elektrik PLN.
Permainan Ayu yang semakin matang membuatnya kembali dipanggil Timnas Indonesia untuk ajang SEA Games Malaysia 2017. Sayang Ayu dkk. hanya sanggup meraih medali perak setelah dikalahkan Thailand di final. Dengan hasil tersebut, Ayu hanya mampu menyamai pencapaian prestasi ibunya yang pernah juga meraih perak pada ajang SEA Games.
Ayu berhasrat membawa Timnas Voli Indonesia jadi tim terbaik di pentas Asian Games 2018. Hal yang tak mudah karena persaingan level Asia sangat ketat. Dukungan kedua orangtuanya membuat atlet kelahiran Jakarta, 12 Juli 1997 itu bersemangat mewujudkan impiannya. Ia berharap bisa menyandingkan medali dengan suami tercintanya.
"Kami saling support agar bisa sama-sama sukses," kata Ayu dalam sebuah wawancara dengan awak media seusai meraih gelar Most Valuable Player (MVP) Proliga 2018 lalu.
"Doa kami mengiringi perjuangan mereka berdua. Sebisa mungkin kami akan memberi dukungan langsung saat Ayu atau Aji berjuang bersama Timnas Voli Indonesia," ucap Sudirman.
Advertisement