Eko Yuli Enggan Tinggi Hati Meski Punya Kans Sabet Emas Asian Games 2018

Eko Yuli Irawan tidak ingin terlalu percaya diri meraih medali emas di Asian Games 2018 meski China tidak turun dalam kompetisi.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 14 Agu 2018, 18:29 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2018, 18:29 WIB
AXA Mandiri Services, Tim Indonesia, Asian Games 2018, Bola.com, Eko Yuli Irawan
Atlet Tim Indonesia, Eko Yuli Irawan berfoto usai menerima asuransi kesehatan dari AXA Mandiri secara simbolis di AXA Tower, Jakarta, Senin (23/4/2018). AXA Mandiri menjadi salah satu official partner Asian Games 2018. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Jakarta - Atlet angkat besi putra Indonesia, Eko Yuli Irawan, akan menjadi andalan untuk meraih medali di nomor 62 kg angkat besi Asian Games 2018. Dengan kondisi kontingen angkat besi China tidak berpartisipasi di Asian Games 2018, peluang medali emas sedikit terbuka. Namun, Eko Yuli enggan untuk jemawa dengan kemungkinan meraih medali tersebut.

China datang tanpa kontingen angkat besi mengingat mereka tengah mendapatkan hukuman selama satu tahun tidak boleh tampil di kejuaraan apa pun di level internasional dari Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) karena masalah doping.

Tidak ikutnya kontingen China membuat peluang untuk medali emas dari nomor 62 kg terbuka karena menyisakan Jepang dan Vietnam sebagai tim pesaing yang cukup kuat.

Baca Juga

  • AXA Mandiri Tawarkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Rumah Indonesia
  • Asian Games 2018: Eko Yuli Belajar Banyak dari Kegagalan di SEA Games 2017
  • Sambut Asian Games 2018, Menko PMK Puan Maharani Resmikan Rumah Indonesia

Namun, Eko Yuli Irawan yang juga merupakan duta AXA Mandiri sebagai sponsor Tim Indonesia di Asian Games 2018, menolak untuk jemawa melihat potensi medali emas. Menurutnya peluang untuk meraih medali emas tetap sama seperti negara-negara yang tetap berkompetisi, seperti Jepang dan Vietnam.

"Tidak ada pengaruh meski China tidak ikut kali ini. Peluangnya tetap 50-50 karena tetap ada negara lain yang bisa saja membuat kejutan. Awalnya kalau ada China harapannya mungkin sebisa mungkin dapat perak atau perunggu, tapi dengan tidak ada China, kami harus tetap berjuang untuk bisa mendapatkan medali," ujar Eko Yuli saat peresmian Rumah Indonesia, Senin (13/8/2018).

"Peluang tetap 50-50 untuk medali emas. Kalau hanya target medali, Insya Allah saya akan dapatkan. Tidak mungkin hanya karena China tidak turun di Asian Games ini lantas saya otomatis dapat emas," lanjutnya.

Dalam pentas Asian Games 2018 Tim Indonesia mendapat dukungan dari PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) lewat gerakan moral hastag bertajuk #AXAMandiriuntukIndonesiaJuara dan #AXAMandiriDukungTimIndonesiaJuara. Bentuk dukungannya adalah semua atlet Tim Indonesia yang berlaga pada Asian Games akan diberikan perlindungan berupa asuransi jiwa dan kesehatan.

Kerja sama dan dukungan AXA Mandiri ini merupakan yang pertama dan satu-satunya asuransi jiwa yang hadir dalam Asian Games 2018 untuk Tim Indonesia. Hal ini ditandai dengan pendatanganan kerja sama antara AXA Mandiri dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) selaku komite olimpiade nasional Indonesia, pada Senin, 23 April 2018 di AXA Tower, Jakarta.

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya