Jakarta - Pada pertandingan babak 16 besar sepak bola putra Asian Games 2018, untuk kali pertama sejak tampil di Asian Games 2018, Timnas Indonesia U-23 bermain melawan Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti di Cikarang, dan bermain pada sore hari, jam 16.00 WIB.
Sebelumnya, pada empat pertandingan di penyisihan grup, Timnas Indonesia U-23 bermain di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, dan main pada malam hari, jam 19.00 WIB.
Perubahan venue, dan khususnya kick-off pertandingan, dianggap bukan masalah bagi Tim Garuda Muda. Setidaknya, menurut striker Alberto Goncalves.
Advertisement
Beto, sapaan Alberto, mengungkap dirinya bersama rekan satu tim di Timnas Indonesia U-23, tentunya sudah terbiasa bermain pada sore hari.
Sementara terkait venue, diyakini juga tak akan banyak berpengaruh karena pasukan arahan Luis Milla sudah tak asing dengan lapangan di Stadion Wibawa Mukti.
"Saya sudah dua kali main di sana, tidak terlalu beda dari Stadion Patriot. Pertama kali main sore di Asian Games juga biasa saja. Di Liga 1 biasa kami bermain sore," ujar Beto, Kamis (23/8/2018).
Sementara itu terkait kekuatan calon lawan, striker milik Sriwijaya FC ini menilai UEA memiliki keunggulan dari sisi postur tubuh. Penguasaan bola tim yang dilatih Maciej Skorza itu juga relatif bagus.
"Namun, jangan lupa, Timnas Indonesia U-23 tim yang bagus. Kami harus fokus terhadap diri sendiri. Apalagi bermain di negara sendiri, dapat dukungan banyak dari suporter," imbuh Beto. (Fitri Apriani)
Sumber: Bola.net