Liputan6.com, Jakarta - Ajang Asian Para Games 2018 resmi akan dibuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (6/10/2018). Tersisa waktu kurang dari satu hari, Inapgoc masih memiliki sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan.
Pada Jumat (5/10/2018), mereka juga baru memperkenalkan medali Asian Para Games 2018. Direktur Divisi Sport Inapgoc Fanny Irawan memastikan bahwa medali kali ini memiliki keunikan dibandingkan dengan Asian Para Games edisi-edisi sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
"Ini medali yang bersejarah. Untuk kali pertama di ajang Asian Para Games kami meluncurkan medali dengan lagu. Ini tidak pernah ada di dua edisi sebelumnya," ungkap Fanny di GBK Arena, Jumat (5/10/2018).
Yang dimaksud lagu adalah karena medali tersebut memiliki bunyi gemericik jika digoyangkan. Bunyinya pun berbeda-beda untuk setiap medali. Pasalnya, jumlah bola-bola kecil yang membuat medali tersebut mengeluarkan suara jika berbeda.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Tiru Paralimpiade
Untuk medali emas ada 26 bola, perak 22, dan perunggu 16. Perbedaan ini juga dilakukan membantu teman-teman atlet disabilitas mengidentifikasi jenis medali tersebut dari bunyinya.
Fanny juga menyebut bahwa medali ini mirip dengan apa yang ada di Paralimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil. Untuk membuatnya, Inapgoc pun meminjam medali perunggu Paralimpiade 2016 yang didapat Ni Nengah Widiasih dari cabor angkat berat.
"Jadi ide pembuatan medali ini dari Wakil Sekretaris Jenderal Inapgoc Ferry Kono, CEO Asian Paralympic Committee Tarek Souei dan meminjam milik Ni Nengah untuk memastikan apa lagu yang ada di dalamnya," kata Fanny.
Pembuatan medali itu sendiri mengandung besi solid yang dilapisi emas/perak/perunggu dan dibuat dalam waktu empat bulan. Sempat ada beberapa revisi yang dilakukan Inapgoc. Dan pembuatannya dilakukan di Guangzhou, Tiongkok.
Dalam medali itu tertera logo Asian Para Games 2018, logo APC, dan kalimat bertuliskan Inspiring Spirit and Energy of Asia. Juga disediakan huruf braille untuk para penyandang tunanetra.
Advertisement