Liputan6.com, Bavaria Tak hanya bagi para pecinta olahraga, merek Adidas tampaknya telah populer di kalangan masyarakat dunia. Terkenal sebagai merek sepatu, label Adidas kini dapat ditemui di kaos, jaket dan tas olahraga.
Berawal dari mimpi menyediakan perlengkapan olahraga terbaik bagi para atlet dunia, pendiri perusahaan Adidas, Adolf Adi Dassler mulai meniti bisnisnya. Tanpa terduga, sepatu-sepatu yang pertama dibuatnya ternyata menarik perhatian masyarakat Jerman, tempatnya berasal.
Sepatu maupun jaket buatannya punya ciri khas yang telah dikenal banyak orang. Tiga garis panjang yang tersedia dalam berbagai warna telah menjadi sentuhan khas merek Adidas di setiap produknya.
Satu hal yang jarang diketahui orang adalah darimana merek tersebut berasal. Padahal merek ini sempat menjadi topik yang kontroversial karena dianggap mengandung singkatan berkonotasi negatif.
Dari mana sang pendiri Adidas menemukan merek tersebut? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Adidas Group, Snopes.com, dan Business Story, Rabu (26/2/2014):
Â
Dassler bersaudara
Bisnis sepatu Dassler bersaudara berasal dari dapur sang ibu
Sebagai pemuda, Adolf Adi Dassler tahu betul rasanya bekerja keras. Maklum masa mudanya dihabiskan dalam perang dunia I.
Di usianya yang ke-19 tahun, setelah perang berakhir, dia memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri. Untungnya, Dassler merupakan seseorang yang inovatif.
Pada 1919, dia mulai membantu ibunya membersihkan dapur dan mengubahnya menjadi tempat untuk membangun sepatu olahraga. Dia mulai mempelajari bahan-bahan sepatu yang nyaman digunakan para atlet dalam berolahraga.
Mimpinya membuat dirinya berani membangun pabrik sendiri dengan karyawan sebanyak 44 orang. Saat itulah bersama sang kakak, dia membangun Dassler Brothers Shoe Factory.
Advertisement
Singkatan nama
Adidas merupakan singkatan dari nama pembuatnya
Menggunakan nama pribadi sebagai merek produk dari bisnis yang ditekuni tampak telah manjadi hal biasa di kalangan pebisnis. Beberapa merek bergengsi yang berasal dari nama penemunya yaitu Louis Vuiton, Ralph Lauren, dan Gabrielle Chanel.
Namun Adolf Adi Dassler, punya cara lain untuk menentukan merek bisnis sepatunya yang berdiri sejak 1924 di Jerman. Dia pun menyingkat namanya menjadi Adidas dan menjadikan singkatan itu sebagai mereknya.
Nama tersebut mulai disandingkan di setiap produk Dassler sejak 1948. Adidas yang didirikan bersama sang kakak, Rudolf Dassler, mencapai puncak ketenarannya pada 1970-an hingga saat ini.
Logo baru Adidas
 Adidas lahir, logo baru pun muncul
Berdiri sejak 1924, lantas mengapa nama Adidas baru dijadikan merek 24 tahun kemudian? Rupanya nama Adidas baru digunakan sebagai merek pada 1948 karena sang kakak, Rudolf Dasler memilih membuka bisnis sendiri dan melepas perusahaan tersebut.
Perusahaan yang semua bernama Dassler Shoes itu pun berganti nama menjadi Adidas. Merek tersebut bisa cepat melejit setelah sepatu-sepatu Dassler Shoes digunakan pada sejumlah Olimpiade.
Saat berganti merek menjadi Adidas, saat itu juga Dassler muncul dengan logo baru. Awalnya, tiga garis yang melekat pada setiap produk Adidas digunakan untuk menjaga stabilitas alas kaki pengguna. Namun kemudian garis tersebut menjadi logo Adidas hingga kini.
Advertisement
Saudara Adidas, Puma
Sang kakak bangun merek Puma
Tak kalah dengan adiknya, Adi Dassler yang membangun merek Adidas dari singkatan namanya. Saudara laki-lakinya, Rudolf Rudi Dassler juga mendirikan perusahaan sepatu bernama Ruda yang juga merupakan singkatan dari namanya.
Dari rumah yang sama, adik kakak itu memecahnya menjadi dua merek berbeda. Jika Adi mengusung merek Adidas yang berasal dari namanya, Rudi mengusung merek Ruda.
Namun itu semua tak bertahan lama. Ruda kemudian diganti menjadi Puma yang bertahan hingga sekarang sebagai salah satu merek ternama untuk produk olahraga. (Sis/Ndw)