Liputan6.com, New York- Harga emas di Divisi COMEX New York Merchantile untuk pengiriman April tercatat naik US$ 14 per ounce sepanjang pekan lalu. Penguatan ini diprediksi bakal berlanjut pada minggu ini.
Seperti dikutip dari Forbes, Senin (10/3/2014), hasil survei Kitco News Gold Survey menunjukkan,dari total 21 partisipan pekan ini, sebanyak 10 responden memprediksi adanya kenaikan harga emas pekan ini. Sementara enam partisipan menilai harga emas akan turun dan lima lainnya melihat pergerakan yang stagnan.
 Adapun yang menjadi peserta survei terdiri dari para pialang emas, bank-bank investasi dan para analis pergerakan harga emas.
Advertisement
Pekan lalu, sebagian besar partisipan memprediksi harga emas akan turun. Tapi faktanya, harga emas naik dalam sepekan. Para partisipan yang memprediksi kenaikan harga emas mengatakan, saat ini tren nilai jual logam mulia tersebut masih positif.
"Trennya masih naik, jadi level resistennya masih sama," ungkap analis di Kitco Jim Wyckoff.
Sementara itu, pengamat dari VR Gold Letter Mark Leibovit juga memprediksi harga emas akan naik pekan ini.
"Saya memang lebih menyukai platinum dan paladium daripada emas, tapi tetap saja harga emas akan naik pekan ini, khususnya jika perang mata uang terjadi antara Rusia dan Amerika Serikat," ungkapnya.
Sedangkan para partisipan yag menilai harga emas akan turun mengungkapkan kenaikan yang terlalu tinggi sebagai penyebabnya.
"Harga emas di awal pekan lalu tinggi karena meningkatnya ketegangan di Ukraina, tetapi cenderung mendatar bahkan menurun setelahnya. Memang harga emas terus naik dan naik, tapi tampaknya akan segera kehilangan momentumnya itu. Saya rasa emas akan turun pekan ini," ungkap pialang emas di FuturePath Trading, Frank Lesh.