Liputan6.com, Jakarta Pembangunan proyek kabel listrik tegangan tinggi arus searah (High Voltage Direct Current/HVDC) yang akan menghubungkan sistem kelistrikan Sumatera dengan Jawa dinilai tidak efektif.
Pengamat Kelistrikan dari Universitas Indonesia Iwa Garniwa mengatakan, pemerintah harus berfikir panjang untuk membangun proyek sepanjang lebih 700 kilometer (km) tersebut.
Pasalnya, belum ada kejelasan waktu cadangan batu bara yang akan menjadi sumber listrik di kabel tersebut.
"Kalau pembangunan Jawa Sumatera tidak membutuhkan itu, saya tidak sependapat karena untuk apa?. Sekarang kita berfikir ke depan jangan sesaat, berapa lama tambang batu bara bisa memasok?," kata Iwa, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Iwa menambahkan, jalur kelistrikan tersebut merupakan egoisme Pulau Jawa saja, jika proyek ini bisa terealisasi maka hanya akan menumbuhkan pulau Jawa dan pembangunan tidak merata.
"Itu merupakan egoisme Jawa. Perkemabangan ekonomi jangan di Jawa saja, kenapa gak Sumatera?, biar Jawa nggak tinggi," ungkap dia.
Selain itu dengan kondisi kelistrikan Sumatera Utara juga masih mengalami krisis. Menurutnya, pemerintah harus menanggulangi krisis listrik dengan membangun proyek serupa yang menghubungkan kelistrikan Sumatera.
"Padahal Sumatera sendiri permasalahan listriknya belum selesai. Sumater utara belum selsai," pungkasnya.