Harga Cabai Rawit Merah Melejit, Apa Imbasnya ke Inflasi?

Beberapa daerah mengalami kemunduran jadwal panen sehingga dapat berpengaruh terhadap kelangkaan bahan pangan dan berimbas pada laju inflasi

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Mar 2014, 14:10 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2014, 14:10 WIB
Kantor BPS
cdcindonesia

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan angka inflasi pada Maret ini akan lebih kecil meskipun harga beberapa komoditas mulai mengalami kenaikan harga. Kondisi ini diperparah dengan pergeseran puncak panen di sejumlah daerah.

Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan, tren laju inflasi di bulan ketiga ini relatif lebih rendah. Bahkan Maret 2013, realisasi inflasi mencapai 0,63% dan di periode yang sama tahun-tahun sebelumnya pernah mengalami deflasi.

"Jadi tergantung upaya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam mengendalikannya. Tapi biasanya inflasi di Maret tidak terlalu tinggi," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Suryamin mengingatkan, jika beberapa daerah mengalami kemunduran jadwal panen puncak sehingga dapat berpengaruh terhadap kelangkaan bahan pangan dan berimbas pada laju inflasi.

"Yang saya lihat kecenderungannya sudah jauh dari pengaruh penyesuaian bahan bakar minyak (BBM). Tinggal menjaga suplai dan demand bahan pangan," terangnya.

Di sisi lain, Suryamin mengaku, aktivitas kampanye seperti sekarang ini bisa berpengaruh terhadap inflasi. "Bisa naik, bisa juga turun. Bisa dorong inflasi karena harga naik, tapi bisa turun kalau banyak dikasih gratisan," cetusnya.

Saat ini, tambah Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengaku, harga cabai rawit merah dan beras mengalami lonjakan. Namun kenaikan harga beras tidak separah cabai rawit merah yang tembus Rp 90 ribu per kilogram (kg).

"(Cabai) masih naik, tapi inflasi di Indonesia paling dominan dikontribusi oleh beras dan BBM. Tapi Maret ini, inflasi lebih kecil," ujarnya

Saat ditanya prediksi inflasi di bulan ketiga ini, apakah bisa di bawah 0,5%, Sasmito enggan meramalnya. "Mudah-mudahan," tutup dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya