Kabut Asap Jadi Biang Kerok Jumlah Turis ke RI Turun

BPS melaporkan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sekitar 6,69% pada Februari 2014. Apa yang menjadi pemicunya?

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Apr 2014, 14:17 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2014, 14:17 WIB
Kantor BPS
cdcindonesia

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Februari 2014. Kondisi ini dipicu karena kabut asap di beberapa daerah di Sumatera serta erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur.

Menurut Kepala BPS, Suryamin, realisasi jumlah kunjungan wisman pada Februari ini tercatat sebesar 702,7 ribu kunjungan atau menurun 6,69% dari periode sebelumnya 753,1 ribu kunjungan.

"Perbedaan jumlah hari karena Februari cuma 28 hari itu bisa berpengaruh. Karena rata-rata per hari 10%, kalau bedanya tiga hari sekitar 30%," ungkap dia saat Laporan Inflasi Maret di kantornya, Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Suryamin mengaku, penyusutan jumlah kunjungan merupakan dampak dari kabut asap di beberapa daerah. Kondisi ini, lanjutnya sangat terlihat jelas dari penurunan kunjungan di sejumlah pintu masuk yang dekat dengan lokasi asap.

"Padahal pariwisata punya prospek besar terhadap sektor lainnya, tapi karena di Sumatera ada kabut asap jadi kunjungan menurun," ujar Suryamin

Dari data BPS, penurunan jumlah kunjungan wisman terbesar terletak di Bandara Batam dari 119,05 ribu kunjungan di Januari 2014 menjadi 97,44 ribu kunjungan atau merosot 18,15%.

Sedangkan melalui pintu masuk Bandara Tanjung Uban turun 12,92% dari 28,81 ribu kunjungan menjadi 25,09 ribu kunjungan. "Kedua pintu masuk ini memang sangat dekat dengan lokasi kabut asap," terangnya.

Pintu masuk lainnya, di Bandara Kualanamu menurun tipis 6,56% dari 19,03 ribu kunjungan menjadi 17,78 ribu kunjungan.
Sedangkan Bandara Djuanda Surabaya ikut mengalami penurunan kunjungan menjadi 16,47 ribu dari 16,87 ribu kunjungan.

"Kalau di Djuanda karena letusan gunung Merapi," papar Suryamin.

Bandara Husein Sastranegara, Bandung pun terkena dampak dari erupsi gunung Kelud sehingga jumlah kunjungan merosot 10,44% dari 16,25 ribu menjadi 14,56 ribu kunjungan.

"Potensi bandara Husein Sastranegara sangat besar karena ada Pasar Baru di Bandung, wisata di Garut yang dapat menarik pengunjung karena dibanding Februari 2013, angka kunjungan bulan ini naik 21,68%. Prospek ini lebih bagus dan bisa mengalahkan Bandara Kualanamu dan Djuanda," tukas Suryamin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya