Liputan6.com, Jakarta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengaku belum menerima informasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) soal ketertarikan untuk pembelian Bank Mutiara.
Kepala Eksekutif LPS, Kartika Wirjoatmodjo menegaskan, memang saat ini ada sebagian kecil dari 7 investor yang sudah menyakatan minatnya membeli Bank Mutiara, namun hal itu bukan dari perbankan.
"Kami belum ada diskusi hingga saat ini dengan pihak Bank BRI, belum ada minat juga dari BRI-nya, yang dari lokal itu privat equity," ungkap Kartika di kantor pusatnya, Kamis (3/4/2014).
Meski belum menyatakan minatnya, Kartika berharap sebelum 22 April 2014 masih akan mendapatkan calon investor baru lagi dengan tujuan adalah perbankan lokal.
Hal itu dilakukan mengingat sebagai rasa nasionalisme Bank Mutiara diharapkan akan menjadi pemerkuat industri keuangan di Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Comunity 2015 nantinya.
Sebelumnya, BRI menyatakan tengah mempersiapkan dana Rp 3 triliun untuk ekspansi bisnisnya di tahun 2014, dengan salah satunya planingnya adalah pengambil alihan Bank Mutiara.
Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni mengatakan perseroan saat ini tengah melakukan pengkajian terhadap efisiensi jika BRI mengambil alih Bank Mutiara.
"Saya harus lihat kondisinya. Kalau awal tahun anggarkan Rp 3 triliun, tapi bisa kita tambah kalau diperlukan. Kan Juni bisa revisi RKAP (rencana kerja dan anggaran perusahaan). Kita lihat kembali prinsipnya, apakah bisnis sesuai dan harganya reasonable," ujar Baiquni.