Dahlan Akui Tak Kantongi Gaji Menteri Selama 2 Tahun

Dahlan Iskan menyerahkan seluruh gajinya sebagai Menteri BUMN ke pencipta mobil listrik Ricky Elson.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Apr 2014, 08:15 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2014, 08:15 WIB
[FOTO] Gara-gara Ini, Dahlan Iskan Menangis
Dahlan Iskan pun sampai menangis ketika menyaksikan film berjudul "Sepatu Dahlan" besutan sutradara Benni Setiawan (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Demi mendapatkan apa yang diinginkan terkadang seseorang rela melakukan apa saja. Hal itulah yang juga dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Impian besar mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) ini yaitu mengembangkan mobil listrik di Indonesia demu menekan pemakaian bahan bakar minyak (BBM). Dahlan bahkan harus merelakan seluruh gajinya sebagai menteri.

Seluruh gajinya Rp 19 juta, ternyata Dahlan serahkan ke pencipta mobil listrik yang merupakan anak bangsa, Ricky Elson. Hal itu menjadi komitmen yang sudah ditetapkan dahlan demi merayu Ricky untuk melakukan pengembangan mobil listrik di Indonesia. Pasalnya, Ricky saat itu masih bekerja sebagai enginer di salah satu perusahaan di Jepang.

"Sudah hampir dua tahun ini saya serahkan semua ke Ricky. Ternyata itupun masih tinggi gaji dia saat bekerja di Jepang walaupun tidak terlalu jauh," jelas Dahlan seperti yang ditulis, Minggu (13/4/2014).

Hal ini dibenarkan pencipta mobil listrik Tuxuci, Selo dan Gendhis, Ricky Elson. "Iya, memang Pak Dahlan menyerahkan semua gajinya untuk saya, tapi itu tidak cukup, untuk pengembangan masih saya tambah hasil gaji saya dari Jepang," tegas Ricky saat dikonfirmasi.

Meski tengah berada di Tanah Air untuk mengembangkan mobil listrik, Ricky sebenarnya masih tercatat sebagai karyawan di sebuah perusahaan yang berada di Jepang. Saat ini dia mulai bimbang mengingat hasil ciptaannya hingga tidak mendapat kejelasan dari pemerintah, apakah ke depan mau dikembangkan atau tidak. Sementara di sisi lain, perusahaan yang tempat ia bekerja sebelumnya memintanya untuk kembali ke Jepang.

"Ya saya memang lagi berpikir bagaimana bisa dapat bertahan di sini (Indonesia) bersama teman-teman di Ciheras (tempat pengembangan mobil listrik). Disamping itu, saya harus kembali ke Jepang, jika tidak kembali maka konsekuensinya saya harus resign dari perusahaan itu," paparnya.

Untuk itu, Ricky berencana akan segera menemui Dahlan Iskan untuk membicarakan mengenai kejelasan nasib mobil listrik ke depannya.
Kalau dalam pertemuan tersebut tidak ada kesepakatan terkait hasil karyanya, Ricky mengaku akan memutuskan untuk kembali ke Jepang.

"Ya kalau tidak ada solusi, terpaksa akhir April ini balik ke Jepang. Kalau saya berhenti, otomatis pasokan dana untuk adik-adik Ciheras terhenti. Meskipun, ada gaji Pak Dahlan, tapi itu tidak cukup," jelasnya.

Walaupun nantinya Ricky harus kembali ke Jepang, dirinya bercita-cita nantinya kembali lagi ke Indonesia untuk kembali mengembangkan hasil-hasil karyanya seperti mobil listrik.

"Cita-cita saya tetap ingin memberikan yang terbaik untuk negeri ini, tetapi untuk menempuh itu butuh biaya yang tidak sedikit. Makanya saya kumpulkan uang dulu dari hasil kerja saya di Jepang, kemudian balik membawa modal ke Indonesia," pungkasnya.

Mendengar hal itu, Dahlan secara pribadi meminta maaf kepada Ricky karena perjuangannya untuk mengembangkan mobil listrik tak kunjung menemui titik terang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya