Biar Siap Hadapi Pasar Bebas ASEAN, UKM Disuntik Rp 23 Miliar

menghadapi Perdagangan Bebas ASEAN 2015, UMKM memerlukan bantuan pembinaan.

oleh Eky Hendrawan diperbarui 01 Mei 2014, 15:37 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2014, 15:37 WIB
perajin-lem2-130613b.jpg
"Prediksi kami ongkos produksi akan melambung" ujar Kurniawan Saprizal (42) pria asal Padang, salah satu pemilik UKM di kawasan PIK.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)

Liputan6.com, Makassar - Upaya meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), salah satuny menghadapi era perdagangan bebas ASEAN, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 23 miliar.

Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI, Braman Setyo, mengatakan, menghadapi Perdagangan Bebas ASEAN 2015, UMKM memerlukan bantuan pembinaan.

“Pembinaan Koperasi Berdasar UU 17/2012, dengan mengadakan sosialisasi pendamping program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM Sulsel, dan pemerintah terus mengoptimalkan pemberdayaan UMKM melalui program CSR dan PKBL,” kata Braman, di Hotel Swiss Belinn Makassar, Kamis (1/05/2014).

Untuk itu, kata Braman, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 23 miliar untuk membantu UMKM di seluruh Indonesia.

“UMKM Sulsel termasuk salah satu perhatian kita untuk dibekali dengan penguatan kelembagaan koperasi sebagai entitas bisnis modern, penerapan IT, dan menjalin kemitraan dengan pelaku bisnis lain,” tutur dia.

Dengan demikian, ia berharap, nantinya prodak UMKM akan lebih berkulitas dan berlabel SNI, mulai dari produk yang berlabel halal serta dibuat dengan kemasan yang lebih menarik.

"Saat ini pemerintah terus berupya mendorong UMKM di Indonesia, khususnya di Sulsel agar terus maju. Dana sebesar Rp 23 miliar bisa membantu Koperasi dan UKM- UKM di Indonesia menyediakan fasilitas perizinan skala nasional dan lintas ASEAN, serta memberikan pelatihan internet untuk pemasaran bisnis online,” tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya