Masyarakat Menengah RI Bakal Paling Banyak Mudik pada 2014

Pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi kegiatan mudik masyarakat Indonesia pada 2014.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Mei 2014, 17:55 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2014, 17:55 WIB
Tiket Kereta Api untuk Mudik 2014 Ludes Terjual
Sejumlah calon penumpang antri membeli tiket kereta api di Stasiun Senen, Jakarta, Senin (28/4/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan, masyarakat yang melakukan mudik pada 2014, mayoritas masyarakat berpenghasilan Rp 3 juta-Rp 5 juta.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, Elly Adriani Sinaga mengatakan, menurut survei yang dilakukan instansinya, masyarakat berpenghasilan Rp 3 juta-5 juta dengan jumlah 12,1 juta atau sekitar  44%.

"Paling banyak melakukan mudik pendapatannya Rp 3 juta- Rp 5 juta, itu 44%," tutur Elly, usai menghadiri pemaparan hasil survei mudik lebaran 2014, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (12/5/2014).

Menurut Elly, mayoritas masyarakat menengah melakukan mudik disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi. "Penduduk Indonesia melakukan mudik, ekonomi kita juga meningkat," ujar Elly.

Ia menambahkan, masyarakat berpenghasilan  Rp 1-Rp 3 juta menempati porsi terbesar kedua yaitu 42%, jumlahnya mencapai 11,9 juta. Sedangkan urutan ketiga ditempati oleh masyarakat berpenghasilan Rp 5 juta-10 juta yang berjumlah 2,8 juta atau sekitar 10%.

Sedangkan masyarakat yang berpendapatan kurang dari 1 juta hanya 826 ribu yang melakukan mudik dengan persentase 3% dan masyarakat berpenghasilan lebih dari 10 juta hanya 276 ribu yang melakukan mudik dengan persentase 1 %.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada tiga hari sebelum Lembaran yaitu Jumat 25 Juli 2014. Prediksi tersebut berdasarkan dimulainya cuti bersama Lebaran 2014. (Pew/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya