Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bakal mendistribusikan paket perdana elpiji 3 kilogram (kg) sebanyak 1,63 juta sepanjang tahun ini.Angka ini menurun dibandingkan tahun lalu sekitar 1,73 juta paket perdana elpiji 3 kg.Â
Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2550 K/10/MEM/2014 tentang Penugasan PT Pertamina (Persero) Dalam penyediaan dan Pendistribusian Paket Perdana Elpiji Tabung 3 Kg Tahun 2014.
Seperti dilansir dari situs resmi Kementerian ESDM, Jumat (16/5/2014), rencananya paket yang terdiri dari kompor dan tabung elpiji 3 kg tersebut akan didistribusikan bagi 11 provinsi di Indonesia yang terkena program konversi minyak tanah ke gas.
Advertisement
Adapun 11 wilayah yang akan mendapatkan paket perdana tersebut yaitu, Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimatan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan terakhir Provinsi Sulawesi Utara.
Program konversi minyak tanah ke elpiji menjadi fenomena penting program konversi energi di Indonesia. Apalagi, keberhasilan mengubah kebiasaan masyarakat yang turun termurun dari generasi ke generasi menggunakan Minyak Tanah beralih ke LPG.
Program ini sudah dilaksanakan sejak 2007 dan terbukti dapat menurunkan beban subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah. Penghematan yang didapat dari program ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 70 triliun.
LPG menjadi pilihan pengganti minyak tanah. Alasan terpenting adalah biaya produksi elpiji lebih murah dibanding minyak tanah. Biaya produksi minyak tanah tanpa subsidi adalah sekitar Rp 6.700 per liter. Jika dengan subsidi adalah Rp 2.500 per liter. Untuk satu satuan setara minyak tanah, biaya produksi elpiji tanpa subsidi adalah Rp 4.200 per liter. Sedang elpiji dengan subsidi adalah Rp 2.500 per liter. (Ndw)