Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden Indonesia BJ Habibie meminta pemerintah kembali mengkaji sistem perpajakan di negeri ini.
Permintaan ini dimaksudkan agar sistem perpajakan nasional lebih pro terhadap produksi dalam negeri, yang imbasnya bisa meningkatkan kualitas produk lokal.
"Sistem perpajakan di Indonesia harus support produksi dalam negeri, itu harus dilihat dan diutamakan, karena produksi dalam negeri saat ini mengandung jam kerja yang kurang," kata Habibie dalam video conference dari Munchen, Jerman di Gedung Joang, Jakarta, Sabtu (24/5/2014).
Dengan sistem perpajakan yang pro produksi yang akan masuk dalam APBN pemerintah, Habibie berharap langkah itu mampu meningkatkan jumlah lapangan kerja di Indonesia.
Kenaikan lapangan kerja itu selanjutnya berimbas pada menambah kesejahteraan masyarakat dan membantu meningkatkan ekonomi negara yang memiliki jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa.
"Bagaimana kita mau memeratakan pendidikan, memeratakan kesejahteraan dan lain-lain kalau manusianya tidak diikutsertakan, bahkan ada manusia menganggur, bahkan diperdagangkan sebagai pembantu rumah tangga," papar Habibie.
Tak terlepas dengan demi mewujudkan mimpi anak bangsa yang pernah dipeloporinya, Habibie berharap ke depan Industri kedirgantaraan juga turut berkembang dan menghasilkan produk pesawat yang berkualitas dan tak kalah dengan perusahaan pesawat lainnya. (Yas/Nrm)
Advertisement