Liputan6.com, Jakarta - Konsep bank pertanian yang diajukan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dipandang tidak menyelesaikan masalah yang menjerat pertanian di Indonesia selama ini.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyarankan, daripada mengajukan konsep bank pertanian, sebaiknya pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memikirkan upaya untuk meningkatkan produktiftas pertanian.
Enny mengatakan, bank pertanian hanya akan mengatasi masalah persoalan keuangan, sedangkan yang dibutuhkan saat ini bukan hanya itu saja. Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan pemikiran dari semua pihak yang menganggap sektor pertanian merupakan sektor strategis yang harus diprioritaskan.
"Akses pembiayaan itu soal yang kesekian, sedangkan soal yang pertama adalah keberpihakan politik pertanian, itu terjemahan revolusi mental sektor pertanian merupakan sektor strategis," kata Enny, dalam diskusi Revolusi Mental Pertanian Sebagai Landasan Kemandirian Ekonomi, di JKW Center, Jakarta, Minggu (25/5/2014).
Ia menambahkan, produktifitas pertanian harus ditingkatkan dengan pemberian benih berkualitas, pupuk yang tepat waktu dan infrastruktur yang bagus sehingga hasilnya meningkat dan menjadi layak.
"Problemnya sekarang produktivitas rendah, harga komoditas disparitas antara petani dan konsumen tidak pernah menguntungkan," ungkapnya.
Menurut Enny, jika produksifitas pertanian sudah baik dan usaha pertanian sudah maju, membuat kepercayaan bank untuk memodali sektor pertanian menjadi meningkat.
"Bagaimana produktivitas pertanian, maka usaha menjadi bankable. Membuat sektor pertanian, menjadi usaha atau unit usaha yang efisien yang prespektif dan efisien. Ketika sektor ini untung maka bank akan melirik," tuturnya.
Enny mengungkapkan, hal ini juga sudah dirasakan oleh sektor lain, seperti perdagangan yang tumbuh pesat. "Perubahan mindset dan penataan pertanian, tidak ada lembaga keuangan yang melirik. kredit di sektor perdagang, begitu tumbuh pesat lembaga keuangan fokus ke pembiayan perdagangan," tuturnya.
Seprti diketahui, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memiliki visi dan misi membangun sektor agribisnis kerakyatan melalui pembangunan bank khusus untuk sektor pertanian. (Pew/Gdn)
Bank Pertanian Bukan Solusi yang Efektif Pecahkan Masalah Agri
Jika produksifitas pertanian membaik dan usaha pertanian maju, kepercayaan bank untuk memodali sektor pertanian menjadi meningkat.
Diperbarui 25 Mei 2014, 19:17 WIBDiterbitkan 25 Mei 2014, 19:17 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gibran Tinjau 2 Puskesmas di Jaktim, Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Efektif
Danantara Bisa Genjot Investasi EBT hingga Ketahanan Pangan
Pemulung di Thailand Jual Emas yang Dikumpulkan dari Tempat Sampah, Harganya Capai Rp9,5 Juta
Celana Hijau Cocok dengan Baju Warna Apa? Panduan Lengkap Padu Padan
Ramadan 2025: Muhammadiyah vs Pemerintah, Akankah Puasa dan Lebaran Serentak?
Plus Minus Efek Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Tak Ikut Retret ke Ekonomi
Mengenal Kepribadian ENFJ T: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan
Donald Trump Minta Meja Kerja Ikonis di Gedung Putih Diganti Usai Anak Elon Musk Taruh Upil
Kematian Tragis Remaja 15 Tahun di Gorut, Fakta Baru atau Jalan Buntu?
Baznas Garut Targetkan Infaq Ramadan Rp 1 Miliar, Sebagian untuk Pembelian Mobil Ambulans
iPhone 15 Pro bakal Kebagian Fitur Visual Intelligence, Mirip Google Lens!
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Haji Gratis dapat Uang Saku Rp 20 Juta Lewat Link Ini