Bank Pertanian Bukan Solusi yang Efektif Pecahkan Masalah Agri

Jika produksifitas pertanian membaik dan usaha pertanian maju, kepercayaan bank untuk memodali sektor pertanian menjadi meningkat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mei 2014, 19:17 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2014, 19:17 WIB
Jokowi Jelaskan Visi-Misi Jelang Rakornas Berakhir
Jokowi (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Konsep bank pertanian yang diajukan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dipandang tidak menyelesaikan masalah yang menjerat pertanian di Indonesia selama ini.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)  Enny Sri Hartati menyarankan, daripada mengajukan konsep bank pertanian, sebaiknya pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memikirkan upaya untuk meningkatkan produktiftas pertanian.

Enny mengatakan, bank pertanian hanya akan mengatasi masalah persoalan keuangan, sedangkan yang dibutuhkan saat ini bukan hanya itu saja. Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan pemikiran dari semua pihak yang menganggap sektor pertanian merupakan sektor strategis yang harus diprioritaskan.

"Akses pembiayaan itu soal yang kesekian, sedangkan soal yang pertama adalah keberpihakan politik pertanian, itu terjemahan revolusi mental sektor pertanian merupakan sektor strategis," kata Enny, dalam diskusi Revolusi Mental Pertanian Sebagai Landasan Kemandirian Ekonomi, di JKW Center, Jakarta, Minggu (25/5/2014).

Ia menambahkan, produktifitas pertanian harus ditingkatkan dengan pemberian benih berkualitas, pupuk yang tepat waktu dan infrastruktur yang bagus sehingga hasilnya meningkat dan menjadi layak.

"Problemnya sekarang produktivitas rendah, harga komoditas disparitas antara petani dan konsumen tidak pernah menguntungkan," ungkapnya.

Menurut Enny, jika produksifitas pertanian sudah baik dan usaha pertanian sudah maju, membuat kepercayaan bank untuk memodali sektor pertanian menjadi meningkat.

"Bagaimana produktivitas pertanian, maka usaha menjadi bankable. Membuat sektor pertanian, menjadi usaha atau unit usaha yang efisien yang prespektif dan efisien. Ketika sektor ini untung maka bank akan melirik," tuturnya.

Enny mengungkapkan, hal ini juga sudah dirasakan oleh sektor lain, seperti perdagangan yang tumbuh pesat. "Perubahan mindset dan penataan pertanian, tidak ada lembaga keuangan yang melirik. kredit di sektor perdagang, begitu tumbuh pesat lembaga keuangan fokus ke pembiayan perdagangan," tuturnya.

Seprti diketahui, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memiliki visi dan misi membangun sektor agribisnis kerakyatan melalui pembangunan bank khusus untuk sektor pertanian. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya