Thailand Kudeta Militer, Ini Kata Chatib Basri

Dampak kudeta militer di Thailand dibahas dalam World Economic Forum di Manila, Filipina.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Mei 2014, 19:01 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2014, 19:01 WIB
Chatib Basri
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menilai, kudeta militer di Thailand tak akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian dunia maupun Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam World Economic Forum di Manila, Filipina belum lama ini.

"Saya kira dampaknya akan relatif minimal. Ini dibahas saat Economic Forum di Manila," kata dia usai Rapat Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/5/2014).

Menurut Chatib, pengaruh kudeta militer terhadap ekonomi yang relatif lebih kecil disebabkan karena investor sudah mulai memilah negara yang akan menjadi tujuan investasi aman bagi mereka.

"Investor telah mendiskriminasi atau memilih negara yang mau mereka investasikan. Dan kondisi makro kita lebih baik, tapi hari ini kudeta di Thailand sedikit membaik," terangnya.   

Sekadar informasi, kudeta militer di Thailand memicu reaksi dunia. Amerika Serikat mengecam kudeta tersebut. Menlu AS John Kerry mengatakan, "Tak ada justifikasi" terhadap tindakan tersebut. Buntutnya, Washington akan menunda pemberian bantuan bilateral sebesar US$ 10 juta.

"Kami menghargai persahabatan panjang AS dengan rakyat Thailand, namun tindakan ini akan memiliki implikasi negatif bagi hubungan AS-Thailand, terutama untuk hubungan kami dengan militer Thailand," kata Kerry.

Prancis dan Jerman juga mengutuk kudeta tersebut. Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut perkembangan terbaru 'disesalkan'. Sementara PBB menyuarakan keprihatinannya. Sekjen PBB, Ban Ki-moon mendesak Thailand kembali menegakkan konstitusi dan pemerintahan sipil yang demokratis. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya