PLN Butuh Rp 115 Triliun untuk Bangun Jaringan Listrik

Direktur Utama PLN, Nur Pamudji mengungkapkan, investasi jaringan listrik tidak dapat mengandalkan swasta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Mei 2014, 20:51 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2014, 20:51 WIB
Investasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memerlukan dana Rp 115 triliun untuk  membangung jaringan listrik. Hal ini untuk menunjang pertumbuhan konsumsi listrik Indonesia yang terus meningkat.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Nur Pamudji mengatakan, pertumbuhan kelistrikan sangat tergantung jaringan listrik. Untuk mendukung hal tersebut PLN memerlukan investasi Rp 115 triliun.

"Kami memerlukan Rp 115 triliun untuk bisa investasi.  Dana Rp 115 triliun membuat semua program PLN yang sudah direncanakan jalan," kata Nur Pamudji, di Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Menurut Nur, jika rencana tersebut tertunda, maka kebutuhan listrik tidak dapat terpenuhi. Hal itu mengingat membangun pembangkit listrik membutuhkan waktu lama

"Semua kalau menunda persoalannya bukan tahun ini, tahun depan, dua tahun lagi. Bangun tower seperti ini tidak dua bulan, sebulan," ungkapnya.

Nur menambahkan, untuk mendapat investasi tersebut pihaknya ingin meyakinkan pemerintah dan DPR tentang pentingnya membangun transmisi.

"Makanya kami ingin perusahaan meyakinkan pemerintah, DPR, persoalannya bukan harus ada proyek bukan itu. Tapi mencukupi pertumbuhan listrik," tutur Nur.

Nur mengungkapkan, untuk investasi jaringan tidak bisa mengandalkan pihak swasta. Pasalnya, swasta (Independent Power Producer/IPP) hanya diminta untuk memodali pembangunan pembangkit.

"Pendanaan IPP tidak ada, investor IPP bergairah, kapan nih proyek baru?. Kalau kita ini investasi jaringan, kalau swasta tidak ada,"pungkasnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya