Liputan6.com, Jakarta - Harapan kaum tani dan buruh rokok untuk menyelamatkan usaha tani tembakau dan industri kretek tampaknya akan menghadapi masalah yang semakin berat pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Hal ini dikarenakan belum ada sikap dalam bentuk dukungan yang jelas dari para calon presiden (capres) terhadap industri tembakau.
Pengamat ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng mengatakan, saat ini industri tembakau terus ditekan secara internasional baik melalui World Health Organization (WHO) maupun melalui The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk segera melakukan ratifikasi Framework Conventioan on Tobacco Control (FCTC).
"Sedikitnya dalam satu dasawarsa terakhir petani tembakau selalu didera oleh berbagai peraturan yang spiritnya membatasi industri tembakau. Padahal industri tembakau merupakan tempat bersandar sedikitnya 10 juta rakyat Indonesia yang terlibat secara langsung dalam rantai industri tembakau," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (30/6/2014).
Dia menyatakan saat ini para calon presiden justru memperlihatkan keberpihakannya kepada rezim internasional yang hendak melakukan pembatasan tembakau.
Salah satunya yaitu Joko Widodo yang menurutnya telah menunjukkan sikap antusias untuk menjalankan regulasi pembatasan tembakau yakni UU Kesehatan dan PP 109 tentang pembatasan tembakau.
"Ini tidak menutup kemungkinan pemerintahan ke depan juga akan melakukan ratifikasi FCTC, yakni rezim internasional untuk membatasi pertanian tembakau dan industri tembakau," lanjutnya.
Sementara itu, Pengamat Hukum Margarito Kamis mengatakan bahwa pembatasan tembakau merupakan penghilangan terhadap hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Oleh karena itu, dirinya meminta para capres dan cawapres yang bertanding dalam pemilu 2014 untuk mempelajari secara sungguh sungguh PP 109 tahun 2012 dan aturan di dalam FCTC.
"Para capres ini diminta tidak secara gegabah mengeluarkan statemen yang menyerang industri nasional. Kami mendesak para capres untuk memerikan dukungan bagi pembangunan industri nasional dan kesejahteraan rakyat," tandasnya. (Dny/Gdn)
Para Capres Diminta Pelajari FCTC Sebelum Ambil Sikap
Jokowi menunjukkan sikap antusias untuk menjalankan regulasi pembatasan tembakau yakni UU Kesehatan dan PP 109 tentang pembatasan tembakau.
Diperbarui 01 Jul 2014, 09:03 WIBDiterbitkan 01 Jul 2014, 09:03 WIB
Pekerja menyortir daun tembakau cerutu di koperasi Gudang Tarutama Nusantara (TTN), Desa Pancakarya, Jember, Jatim. Koperasi ini masih mempertahankan ribuan buruh untuk proses penyortiran.(Antara)... Selengkapnya
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Advokat Donny di Sidang Hasto Sebut Informasi Transaksional Urus Harun Masiku Datang dari Eks Kader PDIP
Penggugat Ijazah Jokowi Jadi Tersangka Dugaan Pemalsuan Dokumen, Ini Duduk Perkaranya
Nasib 157 WNI Terancam Eksekusi Mati di Negeri Orang
Harun Al Rasyid Jadi Deputi Pengawasan BP Haji, Eks Penyidik KPK Sebut Komitmen Prabowo Cegah Korupsi
Pengamat: Pelamar PPSU Membludak Karena Kurangnya Lapangan Kerja
Bareskrim Tangguhkan Penahanan Kades Kohod Arsin Cs, Ini Alasannya
Selain Soeharto, Ada Gus Dur hingga Guru Tua Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional 2025
Prabowo Sikapi Bijak Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI
Kaisar KKSP Minta Pemerintah Berhitung Matang Dampak dari Hasil Negosiasi dengan AS Soal Tarif
Kaisar KKSP Soroti Negosiasi RI dengan AS Soal Tarif, Singgung Tak Sesuai Arah Strategi Transisi Energi
Jaksa Putar Rekaman Saeful Bahas Jaminan dari Hasto untuk Harun Masiku, Kuasa Hukum Duga Itu Pencatutan
Pemprov Jakarta Bakal Perluas Layanan Mikrotrans JakLingko hingga Daerah Penyangga