Menkeu: Pemulihan Ekonomi Global Tentukan Suku Bunga The Fed

Menteri Keuangan, Chatib Basri menuturkan, kenaikan suku bunga The Fed akan berdampak terhadap kebijakan ekonomi Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Jul 2014, 13:55 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2014, 13:55 WIB
Chatib Basri
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri  memprediksi bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan alias Fed Rate tahun depan. Perkiraan ini menyusul membaiknya kondisi ekonomi dunia pada 2015.

"Dugaan saya The Fed akan naikkan bunga, tapi kami tidak tahu seberapa tinggi," ungkap dia kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Namun Chatib enggan menyebut kisaran kenaikan suku bunga acuan The Fed karena  tergantung pada kondisi pemulihan ekonomi global.

"Tapi mungkin respon The Fed nggak akan setinggi seperti yang diperkirakan. Kayak di ECB kan malah nerapin negatif interest rate. Jadi tergantung dengan recovery globalnya seperti apa," terangnya.

Chatib menilai, prediksi kenaikan suku bunga acuan The Fed akan memberikan imbas terhadap kebijakan moneter di Tanah Air.

"Mau nggak mau pengetatan akan terjadi tergantung kondisi eksternalnya. Tapi inflasi dan pertumbuhan ekonomi (2015) oke kok, karena kita masih nomor dua tertinggi di antara negara G20," tandas dia.

Sebelumnya diberitakan, bank sentral AS bakal menaikkan suku bunga acuan mulai akhir 2015 karena pertumbuhan ekonomi AS berada di kisaran 2,1-2,3 persen dari proyeksi sebelumnya 2,9 persen. Tapi prediksi di 2015 dan 2016 tak berubah.

"Ekonomi melanjutkan kenaikan terutama data tenaga kerja dan inflasi dua persen," ucap Pimpinan The Fed, Janet Yellen.

Selain itu, Goldman Sachs Group telah memprediksikan suku bunga acuan akan meningkat pada 2015.  Prediksi ini cepat lebih awal dari prediksi sebelumnya pada 2016. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya