Liputan6.com, Jakarta - Para menteri dan pejabat negara di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II harus menuntaskan sebanyak 116 pekerjaan rumah (PR) sampai dengan Oktober 2014. Namun PR Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung tercatat numpuk dibanding menteri lainnya.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN), Armida Alisjahbana merinci, dari aksi penuntasan tersebut, sebanyak 66 aksi merupakan tanggung jawab Kementerian Koordinator Perekonomian, 29 di bawah Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dan 21 Kementerian Koordinator Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.
 Â
Dari catatan Kementerian PPN, pekerjaan rumah paling banyak dilimpahkan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebanyak 10 aksi, lalu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ada 7 program, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebanyak 6 aksi.
Bahkan ada Kementerian yang hanya mempunyai satu pekerjaan rumah, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pertahanan, Kementerian Koperasi dan UKM serta lainnya.
"Tapi jumlah ini lebih banyak, karena yang dicatatan tersebut hanya yang akan dipantau dan diperkirakan bisa selesai dalam kurun waktu 100 hari atau periode Juli-Oktober 2014," ungkap Armida di Jakarta, Rabu (23/7/2014) malam.
Kementerian PPN, kata dia, telah membuat prioritas pekerjaan yang mesti dituntaskan Menko Perekonomian sampai bulan kesepuluh ini. Ada 10 pekerjaan rumah, diantaranya, pertama, penyelesaian akuisisi lahan untuk first priority area power block Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa Tengah 2x1.000 Mw. Targetnya selesai 10 Oktober 2014.
Kedua, ketersediaan draft final guarantee agreement yang disetujui oleh seluruh potential bidders untuk lelang proyek PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 9 dan 10 dengan batas waktu penyelesaian 10 Oktober ini.
"Penetapan terms and conditions termasuk fiscal terms untuk draft PSC East Natuna pada 10 Oktober ini sebagai PR ketiga," jelas Armida.
Keempat, penyelesaian laporan rekomendasi strategi penurunan subsidi energi yang mencakup subsidi BBM dan listrik untuk diserahkan ke Presiden SBY serta Presiden berikutnya pada 10 Oktober 2014.
Dan kelima, terbitnya instruksi Presiden tentang penanganan dwelling time di pelabuhan sebagai basis penataan multi sektor penanganan dwelling time di berbagai pelabuhan di Indonesia. Tenggak waktunya 10 Oktober 2014. (Fik/Gdn)
116 Pekerjaan Rumah Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II
Sebanyak 66 aksi merupakan tanggung jawab Kementerian Koordinator Perekonomian.
diperbarui 24 Jul 2014, 08:00 WIBDiterbitkan 24 Jul 2014, 08:00 WIB
PLTU Pacitan merupakan salah satu pembangkit listrik yang dimiliki PLN untuk menghasilkan daya listrik sebesar 630 megawatt (Liputan6.com/ Panji Diksana)... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mendekati Perayaan Imlek, Perajin Replika Barang untuk Sembahyang Banjir Pesanan
Dewan Pers Resmi Buka Pendaftaran Anggota Periode 2025-2028
Memahami Arti Toleransi: Kunci Keharmonisan dalam Keberagaman
5 Alasan Mencuci Wajah Sekali Sehari Bikin Kulit Lebih Sehat dan Awet Muda
Kalah dari Brighton, Pelatih Manchester United Sebut Timnya yang Terburuk Sepanjang Sejarah
Cek Fakta: Tidak Benar dalam Foto Ini Sebuah Masjid Selamat dari Kebakaran di California
Meneropong Peruntungan Shio di Tahun Ular Kayu Jelang Imlek 2025, Siapa Paling Cuan?
Kuliner Gorontalo yang Membuat Rindu, Ayam Lalap dengan Sambal Roa
Samsung Padukan Hardware Canggih dan AI pada Soundbar Q-Series
Ciri Ciri Sakit Jantung pada Wanita, Kenali Tanda dan Cara Pencegahannya
Cara Merebus Daun Salam dan Sereh untuk Asam Urat, Mudah Dicoba
Fakta-Fakta Mengejutkan Donald Trump, Presiden AS Pertama yang Pernah Divonis Hukum