Menperin: Menko Ekonomi Mendatang Harus Rajin Komunikasi

Komunikasi agar tidak terjadi benturan kebijakan antar kementerian.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jul 2014, 17:29 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2014, 17:29 WIB
Presiden Yudhoyono dan Wapres Boediono memimpin rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Istana Bogor, Jabar, Kamis (21/1). Rapat membahas perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan China.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Selain mengungkapkan kriteria pengganti dirinya, Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat turut menyebutkan kriteria Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk pemerintahan mendatang.

Menurut dia, Menko Perekonomian selanjutnya harus orang yang rajin melakukan komunikasi dan berdiskusi dengan para menteri yang terkait dengan bidang ekonomi.

"Menko harus rajin mengkoordinir rapat antar kementerian yang jadi anggotanya," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2014).

Selain itu, juga harus rajin melakukan monitoring terhadap kebijakan-kebijakan dari kementerian bidang ekonomi. Hal ini agar tidak terjadi benturan kebijakan antar kementerian.

"Juga rajin memonitor secara intensif, memonitor kebijakan dari kementerian-kementerian dan memberikan decision segera. Kalau diserahkan ke kementerian masing-masing, maka ego sektoral, nanti bisa berjalan," lanjut dia.

Selain itu, Hidayat juga memuji pencapaian dari pemerintahan saat ini yang telah berhasil membawa Indonesia masuk menjadi anggota G20 serta mampu menjaga stabilitas ekonomi selama pemerintahan berlangsung.

"Dari ratusan negara, kita termasuk negara yang masuk G20. Kita jadi terkemuka di ASEAN secara ekonomi juga punya stabilitas politik selama 10 tahun. Memang ada kelebihan dan kekurangan. Tetapi sejak Pak Harto jatuh belum ada presiden yang buat stabilitas ekonomi yang memadai (seperti saat ini)," tandasnya. (Dny/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya