Pertamina: Dampak Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg ke Inflasi Kecil

Manajemen Pertamina menyatakan, konsumen pengguna elpiji 12 kg hanya 15 persen sehingga tak terlalu berpengaruh ke inflasi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Agu 2014, 14:22 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2014, 14:22 WIB
Elpiji
(FOTO:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan, dampak kenaikan harga elpiji 12 kilo gram (Kg) terhadap inflasi sangat kecil. Hal itu karena penggunanya adalah masyarakat menengah ke atas.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, Pertamina sudah melakukan kajian sebelum menaikan harga elpiji 12 Kg, dari total pengguna elpiji, konsumen elpiji 12 Kg hanya 15 persen.

"Saya tegaskan pengguna elpiji 12 Kg menengah ke atas jumlahnya 12 persen dari total pengguna elpiji," kata Ali, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Ali menambahkan, jumlah pengguna elpiji 12 Kg yang kecil, maka dampak kenaikan elpiji 12 kg terhadap inflasi pun kecil.

"Kekhawatiran terjadi inflasi sudah dikaji kecil sekali karena proporsi minimum," ungkapnya.

Menurut Ali, menaikkan harga elpiji 12 kg merupakan hak korporasi. Hal itu karena barang tersebut tidak disubsidi negara. Oleh karena itu, untuk menaikkan harga Pertamina cukup melaporkan ke pemerintah tidak perlu meminta izin.

"Sehingga tidak perlu izin pemerintah, tapi dilaporkan kementerian ESDM, BUMN dan Kemenko Perekonomian, tidak ada dasar hukum pertamina minta persetujuan karena bukan barang subsidi," ungkapnya.

Ali menambahkan, Pertamina sudah merencanakan kenaikan elpiji non subsidi 12 Kg secara bertahap. Rencana harga elpiji 12 kg naik sejak awal 2014, dilakukan pada awal dan pertengahan  tahun sampai 2016.

"Rencana kenaikan elpiji 12 Kg, sudah kami susun road map sejak kenaikan 1 Januri 2014 lalu. Pada 15 Januari kami sudah sampaikan road map rencana kenaikan secara bertahap, kami lakukan awal tahun dan pertengahan, sampai 2016," tutur Ali.

Jjika mengacu pada rencana tersebut, seharusnya kenaikan harga elpiji 12 Kg dilakukan pada 1 Juli, namun karena waktu itu bersamaan dengan puasa, Lebaran, tahun ajaran baru, dengan pertimbangan kenyamanan masyarakat Pertamina menunda waktu kenaikan. Harga elpiji direncanakan naik pada Agustus 2014. Untuk besaran harga keniakan, Ali memperkirakan bedada di kisaran Rp 1.000 - 1.500 per kg.(Pew/Ahm)


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya