Liputan6.com, Jakarta - Data neraca perdagangan dan inflasi yang membaik di awal pekan ternyata tak mampu menarik rupiah keluar dari tekanan pelemahan. Nilai tukar dolar yang terus membaik membuat rupiah terus tertekan hingga sempat menembus level Rp 11.800 per dolar AS.
Data valuta asing Bloomberg, Rabu (3/9/2014) menunjukkan rupiah melemah 0,26 persen ke level 11.778 per dolar AS pada perdagangan har ini. Nilai tukar rupiah bahkan sempat menyentuh level 11.800 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:46 waktu Jakarta.
Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah tercatat masih berada di kisaran 11.735 - 11.800 per dolar AS.
Advertisement
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan pelemahan rupiah di level 11.781 per dolar AS.
Dari faktor eksternal, Ekonom Bank Saudara Rully Nova menjelaskan, dolar memang terus bergerak menguat. Penguatan tersebut didorong data-data perekonomian AS yang cenderung positif data.
"Data perumahan dan manufaktur yang melampaui ekspektasi para pelaku pasar terus mendorong dolar naik. Ya akibatnya, mata uang regional tertekan dan bergerak melemah, termasuk rupiah," terangnya.
Untuk pekan ini, Rully menilai rupiah masih akan berfluktuasi di kisaran Rp 11.600 - 11.800 per dolar AS. Meski demikian, kejelasan arah subsidi BBM dan ruang fiskal pemerintahan yang baru dapat membawa angin segar bagi pergerakan rupiah ke depan. (Sis/Ndw)
 *Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!