Liputan6.com, Jakarta - Hanya beberapa hari setelah mengumumkan untuk menghentikan ratusan karyawan di bisnis PC-nya, kini Toshiba membongkar rencananya ke publik untuk membenamkan modal senilai US$ 1 miliar atau Rp 11,96 triliun di negara-negara ASEAN.
Sementara target penjualan dari investasi tersebut diharapkan dapat mencapai US$ 7 miliar atau Rp 83,76 triliun, termasuk di Indonesia. (kurs: Rp 11.960/US$)
Baca Juga
Seperti dikutip dari zdnet, Kamis (25/9/2014), Presiden dan CEO Toshiba Hisao Tanaka mengatakan, vendor teknologi Jepang itu akan membenamkan dana US$ 1 miliar selama lima tahun ke depan untuk mengembangkan kehadirannya di ASEAN. Menurutnya, ASEAN merupakan kawasan yang strategis sebagai pusat manufaktur Toshiba.
Advertisement
Sebagian dari dana investasi tersebut akan digunakan untuk membangun manufaktur bisnis baru di Indonesia yang dijadwalkan untuk segera beroperasi. Selain itu, Toshiba juga akan menggunakan sebagian dari modalnya untuk berinvestasi di sektor layanan kesehatan Tanah Air.
Tanaka mengatakan, Toshiba juga tengah membangun pabrik perlengkapan medis di Malaysia guna mendukung perusahaan penjualan barang tersebut. Pabrik itu akan mulai beroperasi pada Juni tahun depan.
Toshiba memang mengidentifikasi produk layanan kesehatan sebagai salah satu dari tiga pilar bisnisnya.
"ASEAN selama ini telah menikmati keuntungan yang tidak dirasakan Jepang termasuk pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja yang muda dan handal," terangnya.
Maka dia menempatkan pabriknya di sejumlah lokasi strategis di ASEAN. Dengan itu, Toshiba akan melengkapi pabriknya dengan kebutuhan listrik yang cukup, pengamanan bencana dan meningkatkan infrastruktur sosial.
Uniknya, pengumuman itu muncul setelah Toshiba menggelar PHK besar-besaran pada 900 karyawannya di seluruh dunia. Langkah itu diambil sebagai bentuk restrukturisasi bisnis PC Toshiba dan mengamankan laba perusahaan. (Sis/Ndw)