Garuda Bikin Penerimaan Dividen BUMN Tak Capai Target

Selain Garuda, beberapa perusahan BUMN lainnya juga mengurangi dividen, diantaranya adalah PT Aneka Tambang (Persero) dan PT PLN (Persero).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Des 2014, 21:13 WIB
Diterbitkan 01 Des 2014, 21:13 WIB
Pesawat Garuda Indonesia
(Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2014 menargetkan setoran dividen dari seluruh perusahaan milik pemerintah sebesar Rp 40 triliun.

Namun, menurut Menteri BUMN, Rini Soemarno, setoran dividen ke pemerintah tersebut‎ tidak akan mecapai target. Salah satu penyebab setoran tersebut tak mencapai target adalah kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) yang tidak sesuai dengan harapan.

"Pada 2014 memang kami tidak bisa mencapai target dividen. Itu karena kerugian di beberapa tempat, paling besar adalah Garuda," kata Rini di kantornya, Senin (1/12/2014).

Hingga posisi terahir, Rini mengaku besaran dividen yang diterima pemerintah untuk tahun ini masih sebesar Rp 36,4 triliun. Artinya, untuk mencpaai target masih harus ada tambahan Rp 3,6 triliun lagi.

Selain Garuda, beberapa perusahan BUMN lainnya juga mengurangi dividen, diantaranya adalah PT Aneka Tambang (Persero) dan PT PLN (Persero).

Sementara itu, untuk tahun 2015, Rini belum memastikan apakah dividen akan ditingkatkan menjadi Rp 45 triliun seperti yang diwacanakan sebelumnya.

Satu hal utama yang menjadi pertimbangan untuk menetapkan deviden tahun depan adalah dorongan BUMN untuk menjadi penopang pembangunan infrastruktur di Indonesia.

‎"Beberapa BUMN itu membutuhkan modal yang lebih besar, sehinggga kalau keuntungan itu terus diambil untuk dividen, maka kita tidak bisa mempunyai akumulasi modal yang cukup untuk mendorong pembangunan infrastruktur," tegasnya.

Untuk itu Rini masih akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro untuk mempertimbangkan pengurangan target dividen demi mendorong percepatan pembangunan infrastruktur tersebut. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya