Stok Berkurang Bikin Harga Sayur di Palu Meroket

Harga sayur di pasaran Palu, Sulawesi Tengah, terpantau naik.

oleh Dio Pratama diperbarui 09 Des 2014, 19:23 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 19:23 WIB
Harga Sayuran
Harga Sayuran (Fotografer: Dio Pratama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Palu - Harga sayur di pasaran Palu, Sulawesi Tengah, terpantau naik. Tidak tanggung-tanggung, kenaikannya cukup signifikan dan hampir di semua jenis sayur.

Seperti yang terpantau di Pasar Sentral Inpres Manonda (PSIM) Palu, harga sayur kangkung naik Rp 1.750 per ikat dari harga sebelumnya Rp 750 per ikat. Bayam dari harga Rp 500 per ikat, naik Rp 1.000 per ikat.

Selain itu, harga sayur jenis kol dan sawi juga ikut naik. Di mana, harga kol saat ini Rp 7.500 per buah dari harga sebelumnya Rp 5.000 per buah. Sedangkan, sawi dari harga Rp 1.500 per ikat menjadi Rp 1.750 per ikat.

Kenaikan ini, diakui pedagang karena suplai dari petani di pasaran berkurang seiring belum masuknya masa panen.

"Sekarang petani masih dalam proses tanam. Makanya, stok sayur masuk ke pasar berkurang dan pedagang kompak menaikkan harga," kata salah satu pedagang, Samunding, di PSIM Palu, Selasa (9/12/2014).

Menurut pedagang lainnya, Saria, selain karena menipisnya pasokan dari petani. Kenaikan harga sayur yang sudah berlangsung sepekan terakhir itu juga, dipicu tingginya permintaan warga di pasaran.

"Termasuk juga kami menaikkan harga karena permintaan warga semakin tinggi. Karena kalau dijual murah, sementara stok berkurang dan permintaan tinggi yang ada pedagang merugi," imbuhnya.

Kendati harga sayur mulai terpantau naik di pasaran. Namun tidak membuat warga mengeluh, hanya saja mereka berharap kenaikan harga sayur bisa kembali normal.

"Semoga harganya bisa kembali normal saja. Karena meskipun mahal seperti saat ini, tetap juga akan dibeli, karena sayur kebutuhan sehari-hari di rumah," tandas salah satu warga Palu, Ida. (Dio Pratama/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya