Pemerintah Minta Freeport Bangun Smelter di Papua

Pembangunan smelter di Papua untuk mengantisipasi lonjakan pasokan mineral mentah pada 2020.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Des 2014, 16:40 WIB
Diterbitkan 23 Des 2014, 16:40 WIB
Smelter
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meminta PT Freeport Indonesia membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Papua.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), R. Sukhyar mengatakan, pemerintah juga meminta membangun di Papua selain membangun smelter di Gresik, Jawa Timur. "Kami meminta bangun smelter di Papua," kata Sukhyar, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Menurut Sukhyar, pembangunan smelter di Papua untuk mengantisipasi lonjakan pasokan mineral mentah pada 2020. "Produk konsentratnya lebih besar. Gresik kelar 2017, untuk papua minta 2020 selesai," ungkapnya.

Ia menambahkan, pembangunan smelter di Papua merupakan sebuah keharusan. "Kami tak mau tahu, pokoknya freeport bangun," tegasnya.

Selain itu, Pemerintah juga meminta Freeport menggunakan produk dalam negeri sebanyak 5 persen per tahun. Pemerintah akan mengaudit penggunaan barang tersebut.

" Local expenditure itu 9 persen. Barang-barang yang diproduksi dalam negeri itu tidak lebih dari 40 persen. Kita minta free mengaudit local contentnya," pungkasnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya