Pemerintah Jokowi Diminta Tak Anti Bank Asing

Pemerintah diminta untuk lebih memberikan peluang bagi bank asing dalam berkontribusi di pembangunan nasional.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Des 2014, 20:09 WIB
Diterbitkan 27 Des 2014, 20:09 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank
 
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo diminta untuk tetap memberikan peluang bagi industri bank asing dalam pembangunan nasional.
 
Ketua Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas), Sigit Pramono mengungkapkan demi mendukung pembangunan infrastruktur yang terpenting adalah komitmen dan implementasi secepat mungkin.
 
"‎Bukan masalah asing atau tidak asing, tapi bagaimana kontribusi perbankan nasional itu terhadap pembangunan perekonomian kita, termasuk bank BUMN atau bank asing sendiri," kata Sigit saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis, Sabtu (27/12/2014).
 
Mengenai penataan industri bank asing di Indonesia sendiri, Sigit meminta kepada pemerintah untuk segera membuat cetak biru perbankan nasional‎.
 
Hal itu nantinya akan menjadi pedoman dalam menentukan bagaimana masa depan indistri perbankan di Indonesia, termasuk di dalamnya perlakuan asas resiprokal tersebut.
 
Untuk itu, belum adanya cetak biru hingga saat ini, pemerintah diminta lebih rasiona terhadap bank-bank asing yang ingin lebih agresif melebarkan sayapnya di Indonesia.
 
"Kecuali kalau sudah disimpulkan kehadiran bank asing merugikan kita, itu urusan lain, tapi kalu itu tidak ditemukan kajian itu, mestinya kita lebih rasional menyikapi kehadiran bank asing itu," paparnya.
 
Maka dari itu, dengan terciptanya kompetisi yang semakin ketat tersebut akan memicu perbankan nasional untuk lebih gencar melakukan ekspansi usahanya dalam mendapatkan liquiditas sebesar-besarnya.
 
Hal itu dinilai menjadi hal yang sangat penting mengingat pasar bebas Asean akan mulai terjadi per 1 Januari 2015. (Yas/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya