Liputan6.com, Jakarta - Perbanas Institute menandatangani Memorandum of Agreement (MOA) dengan Asian Institute of Chartered Bankers (AICB) Malaysia. Kerjasama ini bertujuan memperkuat pengembangan pendidikan dan pelatihan di sektor perbankan dan keuangan, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dan Malaysia.
Rektor Perbanas Institute Hermanto Siregar menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Perbanas Institute dengan AICB Malaysia beberapa waktu lalu di Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
"Saya berharap kerja sama ini mampu berkelanjutan dan menghasilkan pemimpin masa depan khususnya sektor keuangan, yang berintegritas, mumpuni, dan kompeten," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2/2025).
Advertisement
Selain Sign-In MOA, juga talkshow bersama Sekretaris Jenderal Perbanas Institute dan juga Komisaris Bank Jago Anika Faisal dan Pengurus Bidang Pengembangan dan Kajian Ekonomi Perbankan Perbanas Institute sekaligus Direktur Bank ICBC Nelwan Mok yang dipandu oleh Ovalia Rukmana.
Anika Faisal menyampaikan, kepemimpinan yang efektif tidak hanya tentang mengambil keputusan yang tepat, tetapi juga bagaimana membangun ketangguhan tim dalam menghadapi perubahan. Adaptasi dan fleksibilitas menjadi kunci untuk bertahan di tengah volatilitas ekonomi.
"Maka dari itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki integritas, memiliki value yang kuat, dan memiliki kemampuan untuk mendengarkan (listening) dan sekaligus memahami.” ujar Anika Faisal.
Selain kepemimpinan yang efektif, sertifikasi kompetensi kepemimpinan di dunia Perbankan juga tidak kalah penting. Seperti yang disampaikan oleh Nelwan Mok.
“Sertifikasi kompetensi adalah investasi jangka panjang untuk pengembangan karir. Di dunia perbankan yang terus berkembang, memiliki sertifikasi yang relevan menunjukkan komitmen terhadap keunggulan profesional dan kepemimpinan yang solid.” jelas Nelwan Mok.
Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan peluang baru, seperti: meningkatkan kompetensi di bidang perbankan dan keuangan, memperkuat kolaborasi antar profesional, dosen, dan mahasiswa, serta mendukung pengembangan karir di sektor perbankan melalui sertifikasi internasional.
Dengan semangat kolaborasi, Perbanas Institute dan IACB Malaysia berkomitmen untuk mencetak pemimpin masa depan yang adaptif, kompeten, dan siap menghadapi tantangan global.
Perbanas Harus Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo
Sebelumnya, Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) bersama Ikatan Bankir Indonesia (IBI) menyelenggarakan CEO FORUM 2025 dengan tema ”Banking Beyond Growth: Powering a Sustainable and Inclusive Economy for 2025 Onward”.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Super Bank Indonesia sekaligus Wakil Ketua Umum PERBANAS, Tigor M. Siahaan, mengatakan acara CEO Forum 2025 ini merupakan forum yang kedua.
Dalam acara ini juga diluncurkan buku pertama Perbanas yang membahas tiga tema penting terkait pembangunan perekonomian Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, diantaranya terkait penciptaan lapangan kerja, ketahanan pangan, dan perumahan rakyat.
"Ada tiga tema khusus yang kita bahas di buku tersebut. Tapi ada tiga temanya untuk pembangunan perekonomian di bawah pemerintahan Bapak Presiden Prabowo ini. Satu, penciptaan lapangan kerja," kata Tigor dalam CEO Forum 2025 Perbanas, di Ritzl Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Tigor menegaskan, penciptaan lapangan kerja menjadi isu krusial dalam menghadapi tantangan pembangunan Indonesia ke depan. Untuk itu, penting untuk menciptakan kelas menengah yang kuat, yang pada gilirannya akan mendorong permintaan (demand) dalam perekonomian.
Advertisement
Jumlah Pengangguran
Ia menyoroti, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran Indonesia sebesar 7,9 juta jiwa, namun jika mengacu pada definisi tenaga kerja yang hanya membutuhkan satu jam kerja dalam seminggu, angka ini bisa jauh lebih tinggi, mencapai 40 hingga 50 juta jiwa.
"Jadi, kalau saya rasa kalau kita fokuskan ke sini bagaimana penciptaan lapang kerja untuk create that demand, create that middle class, saya rasa sangat penting," ujarnya.
Adapun peran perbankan sebagai katalisator ekonomi sangat dibutuhkan untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi penciptaan lapangan kerja baru.