Hindari Monopoli, Sofyan Setuju Perpanjang Kontrak Dubai Port?

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengisyaratkan memberikan persetujuan kepada Dubai Port, pemilik saham PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) untuk memperpanjang kontrak pengelolaan TPS yang akan berakhir pada 2019. Langkah tersebut agar terjadi persaingan sehat serta meningkatkan pelayanan terminal.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, Pelabuhan di Surabaya memiliki banyak terminal yang bisa dikelola oleh pihak lain, bukan hanya Pelindo III.

"Di Surabaya kan banyak terminal, sebenarnya bisa jadi kompetisi karena tidak hanya dikelola Pelindo, tapi juga pihak ketiga jika term dan kondisinya bagus," ujar dia di kantornya, Jakarta, Senin (12/1/2015).

Masuknya pihak lain dalam pengelolaan terminal pelabuhan, katanya, memicu persaingan sehat yang berdampak positif terhadap pelayanan maupun efisiensi terminal.

"Bisa jadi banchmark satu sama lain, jadi kehadiran mereka (Dubai Port) ada nilai tambahnya karena efisiensi dan pelayanan akan meningkat. Tarif pun akan jauh lebih murah," tambah Sofyan.

Terkait rencana pembelian 100 persen saham DP ke Pelindo III, Sofyan mengaku belum terjadi. Pasalnya pertemuan dirinya, DP dan Pelindo III murni membicarakan perpanjangan konsesi setelah 2019.

"Mereka (Dubai Port) aman sampai 2019, tapi jika nggak diperpanjang (saham) jatuh ke Pelindo III. DP sangat minat memperpanjang kontrak, makanya datang ke saya karena ini bagus untuk kompetisi," cetus dia.

Sementara Dirut Pelindo III, Djarwo Sujanto mengaku, Dubai Port telah menjadi mitra perusahaan pelat merah ini sejak 1999 dalam mengelola terminal pelabuhan. "Rencana investasi ada untuk Pelabuhan Surabaya, tapi ini kita bicara masalah partnership saja," ucap dia singkat.