Aliran Dana Masuk di Perbankan Malang Capai Rp 16,4 Triliun

Peredaran uang palsu di wilayah kerja BI Malang sepanjang 2014 ditemukan sebanyak 6.707 lembar.

oleh Zainul Arifin diperbarui 13 Jan 2015, 15:24 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 15:24 WIB
Ilustrasi Rupiah (3)
Ilustrasi Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Malang - Aliran dana kartal yang masuk (inflow) ke Bank Indonesia (BI) Malang, Jawa Timur, melalui sistem perbankan sepanjang 2014 lalu tercatat mencapai Rp 16,4 triliun. Angka tersebut jauh lebih besar dibanding dengan aliran dana yang keluar (outflow) yang tercatat hanya sebanyak Rp 8,4 triliun.

Deputi Kepala Sistem Pembayaran dan Manajemen Internal BI Malang, Rini Mustikaningsih menjelaskan, inflow yang besar tersebut menunjukkan iklim investasi di Malang cukup tinggi.

Sayangnya, Rini tidak bisa memastikan investasi di sektor apa yang cukup diminati di Malang. "Kami tidak bisa mencatat sektor investasi apa saja yang cukup tinggi menyumbang inflow,” tuturnya, Selasa (13/1/2015).

Meski demikian, Rini tetap mengimbau pada masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu. Buktinya, peredaran uang palsu di wilayah kerja BI Malang sepanjang 2014 ditemukan sebanyak 6.707 lembar. Angka itu naik 21,09 persen dibanding pada 2013 silam yang ditemukan sebanyak 5.539 lembar.

Uang palsu pecahan Rp 100 ribu paling banyak ditemukan yakni sejumlah 5.190 lembar. Sisanya terdiri dari Rp 50 ribu sebanyak 1.451 lembar, Rp 20 ribu sejumlah 20 lembar, Rp 10 ribu sebanyak 18 lembar, Rp 5 ribu sebanyak 17 lembar dan selembar Rp 2 ribu.

“Mayoritas temuan uang palsu itu didapat dari laporan pihak perbankan. Terutama karena mencurigai indikasi uang palsu yang disetorkan oleh nasabah,” tandas Rini. (Zainul Arifin/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya