Kebijakan BBM Jadi Harapan Baru Perbaikan Ekonomi RI

Menurut Sofjan Wanandi, larangan melakukan rapat di hotel merupakan konsekuensi perbaikan anggaran negara.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Feb 2015, 14:23 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2015, 14:23 WIB
Sofjan Wanandi
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sekaligus Koordinator Tenaga Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menuturkan pemerintah memiliki harapan yang besar untuk menciptakan kondisi makro ekonomi yang lebih sehat.

Hal itu tercermin dari kebijakan yang diambil dengan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Ekonomi secara makro pemerintah punya kebahagiaan, ada hope baru  saya katakan merasakan sekarang bagaimana pemerintah ingin perbaiki ekonomi ini, diperlihatkan keberanian menaikan minyak," kata dia, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Lalu, pemerintah juga melakukan pengiritan pada belanja negara. Dimana para pegawai negara sekarang dilarang untuk menggelar acara di hotel-hotel. Menurut Sofjan, hal itu menjadi konsekuensi untuk perbaikan anggaran negara.

"Keberanian bugdet diperbaiki, menciutkan belanja negara. Begitu hebatnya yang mengakibatkan yang punya hotel merasa kesulitan. Tapi ini konsekuensi kalau menciutkan sehingga pemerintah tambah budget semoga tidak masalah di parlemen," tuturnya.

Dia bilang, dengan kebijakan pemerintah menyisakan alokasi dana yang besar. Dia menegaskan, dana tersebut dapat dialihkan ke sektor produktif.

"Supaya kita double. Kita punya kepentingan bangun infrastruktur. Tambahan Rp 300 triliun untuk infrastruktur, yang lain pendidikan dan kesehatan," tutup Sofjan. (Amd/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya