Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menerbitkan sukuk negara ritel seri SR-007 dengan imbal hasil 8,25 persen. Baru saja di-launching, sukuk ini sudah kelebihan permintaan dari target Rp 20 triliun.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemerintah perlu mengembangkan instrumen pembiayaan melalui sukuk negara untuk merambah pasar domestik ‎dan internasional.
"Peran SBSN maupun sukuk negara semakin meningkat. Sejak diluncurkan 2008 sampai 2014, sukuk negara sudah mencapai Rp 267,26 triliun dengan total outstanding Rp 206,1 triliun di akhir September lalu," ujar dia saat Launching Sukuk Negara Ritel Seri SR-007 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Penerbitan sukuk negara ritel ini, kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan ‎Risiko Robert Pakpahan untuk memenuhi target pembiayaan APBN 2015 serta membiayai pembangunan di Indonesia.
"Sukuk negara ritel SR-007 bertenor tiga tahun dengan imbal hasil 8,25 persen per tahun. Minimum pemesanan Rp 5 juta dan kelihatannya dan Rp 5 miliar untuk maksimum pemesanan. Jadi supaya nggak diborong orang-orang yang punya duit," terangnya.
Lebih jauh Robert menjelaskan, tanggal penerbitan 11 Maret 2015 dan 11 Maret 2018 merupakan tanggal jatuh tempo. Pembayaran imbal hasil dilakukan setiap bulan pada tanggal 11 dimulai 11 April 2015.
Sukuk negara ritel ini telah mendapatkan Pernyataan Kesesuaian Syariah DSB MUI Nomor B-043/DSB-MUI/II/2015 tanggal 17 Februari 2015. Masa penawaran dimulai 23 Februari 2015 sampai 6 Maret 2015 pukul 10.00 WIB. Penjatahan pemesanan sukuk akan diumumkan pada 9 Maret 2015 dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia 12 Maret 2015.
Penerbitan sukuk negara ritel SR 007 menjaminkan aset proyek APBN 2015. Pemerintah, lanjutnya selama ini mencatatkan underlying aset dalam penerbitan sukuk atau SBSN berupa Barang Milik Negara dan proyek APBN. Pihaknya tengah melakukan kajian untuk underlying aset berupa pengadaan barang dan jasa.
Robert mengaku, pihaknya menargetkan nilai penerbitan sukuk negara ritel SR-007 sebesar Rp 20 triliun. "Tapi dari hasil rapat terakhir dengan agen penjual, sudah ada kelebihan permintaan hingga Rp 37 triliun. Ini menunjukkan animo masyarakat sangat tinggi," pungkas dia. (Fik/Ndw)
Beri Bunga Tinggi, Sukuk Negara Ritel SR-007 Banjir Permintaan
Baru saja di-launching, sukuk ini sudah kelebihan permintaan dari target Rp 20 triliun.
diperbarui 20 Feb 2015, 11:50 WIBDiterbitkan 20 Feb 2015, 11:50 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menangis saat Sholat karena Merasa Banyak Dosa, Batal atau Tidak? Buya Yahya Menjawab
Tak Hanya Tom Yum, Thailand Punya Beragam Kuliner yang Segar dan Rasanya Nano-Nano
9 Pemain yang Catat Hattrick di Babak Fase Grup Liga Champions 2024/2025
Berhubungan Intim dengan Robot Cantik, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Dinsos Jakarta Beri Bantuan Psikososial bagi Anak-anak dan Ibu-ibu Penyintas Banjir di Semper Barat
Neraka Tidak Akan Sentuh Orang yang Setelah Maghrib dan Subuh Selalu Baca Ini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 2 Februari 2025
Menteri Imipas Ganti Semua Petugas Imigrasi Soetta Terlibat Dugaan Pemerasan ke Warga China
Terlihat Imut Namun Paling Mematikan, Inilah Kucing Hitam Afrika
Kisah Pilu Calon Atlet Seluncur Jadi Korban Kecelakaan Pesawat American Airlines dengan Helikopter Black Hawk
Menguji Cinta Publik Dengan Even Megawati Run
Jangan Terlewat, Ini Batas Terakhir Qadha Puasa Ramadhan Tahun Lalu