Liputan6.com, New York - Untuk ke-29 kalinya, Forbes kembali merilis daftar miliarder terkaya di dunia bertajuk 'World's Billionaire'. Meski jumlah miliarder di seluruh dunia bertambah, ada satu negara yang justru kehilangan banyak orang kaya.
Mengutip laman Forbes, Senin (9/3/2015), di tengah krisis finansial serta sanksi Eropa dan AS yang memperburuk perekonomiannya, Rusia harus merelakan banyak miliardernya. Dari 111 miliarder tahun lalu, kini Rusia hanya memiliki 88 miliarder.
Artinya, terdapat 23 orang kaya yang hartanya menurun menjadi kurang dari US$ 1 miliar. Jumlah miliarder di Rusia kini berada di bawah milik Amerika Serikat dan China. Kini jumlahnya bahkan berada di bawah Jerman dan India.
Tahun ini, sebanyak 138 orang keluar dari kalangan paling elit di dunia tersebut. Di dalamnya termasuk desainer fashion Michael Kors, Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Mark Vadon dan banyak warga Rusia.
Seperti diketahui sebelumnya, Rusia dan Ukraina terlibat konflik geopolitik yang membuat AS dan Eropa menjatuhkan serangkaian sanksi di bidang perdagangan pada Rusia. Terlebih setelah Rusia berhasil menduduki Crimea yang semula merupakan wilayah milik Ukraina.
Berbicara mengenai kuantitas, China tercatat sebagai negara yang paling banyak menambah total miliarder tahun ini. Dalam satu tahun, terdapat 71 orang China yang menambah hartanya hingga di atas US$ 1 miliar, syarat untuk menjadi salah satu gelar miliarder terkaya di dunia. (Sis/Ndw)
Di Dunia, Negara Ini Paling Banyak Kehilangan Miliarder
Krisis finansial serta sanksi yang diberikan Eropa dan AS membuat negara ini kehilangan banyak miliarder.
Diperbarui 09 Mar 2015, 07:01 WIBDiterbitkan 09 Mar 2015, 07:01 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Advokat Donny di Sidang Hasto Sebut Informasi Transaksional Urus Harun Masiku Datang dari Eks Kader PDIP
Penggugat Ijazah Jokowi Jadi Tersangka Dugaan Pemalsuan Dokumen, Ini Duduk Perkaranya
Nasib 157 WNI Terancam Eksekusi Mati di Negeri Orang
Harun Al Rasyid Jadi Deputi Pengawasan BP Haji, Eks Penyidik KPK Sebut Komitmen Prabowo Cegah Korupsi
Pengamat: Pelamar PPSU Membludak Karena Kurangnya Lapangan Kerja
Bareskrim Tangguhkan Penahanan Kades Kohod Arsin Cs, Ini Alasannya
Selain Soeharto, Ada Gus Dur hingga Guru Tua Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional 2025
Prabowo Sikapi Bijak Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI
Kaisar KKSP Minta Pemerintah Berhitung Matang Dampak dari Hasil Negosiasi dengan AS Soal Tarif
Kaisar KKSP Soroti Negosiasi RI dengan AS Soal Tarif, Singgung Tak Sesuai Arah Strategi Transisi Energi
Jaksa Putar Rekaman Saeful Bahas Jaminan dari Hasto untuk Harun Masiku, Kuasa Hukum Duga Itu Pencatutan
Pemprov Jakarta Bakal Perluas Layanan Mikrotrans JakLingko hingga Daerah Penyangga