Di Dunia, Negara Ini Paling Banyak Kehilangan Miliarder

Krisis finansial serta sanksi yang diberikan Eropa dan AS membuat negara ini kehilangan banyak miliarder.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 09 Mar 2015, 07:01 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 07:01 WIB
Miliarder
(Foto: Nydailynews)

Liputan6.com, New York - Untuk ke-29 kalinya, Forbes kembali merilis daftar miliarder terkaya di dunia bertajuk 'World's Billionaire'. Meski jumlah miliarder di seluruh dunia bertambah, ada satu negara yang justru kehilangan banyak orang kaya.

Mengutip laman Forbes, Senin (9/3/2015), di tengah krisis finansial serta sanksi Eropa dan AS yang memperburuk perekonomiannya, Rusia harus merelakan banyak miliardernya. Dari 111 miliarder tahun lalu, kini Rusia hanya memiliki 88 miliarder.

Artinya, terdapat 23 orang kaya yang hartanya menurun menjadi kurang dari US$ 1 miliar. Jumlah miliarder di Rusia kini berada di bawah milik Amerika Serikat dan China. Kini jumlahnya bahkan berada di bawah Jerman dan India.

Tahun ini, sebanyak 138 orang keluar dari kalangan paling elit di dunia tersebut. Di dalamnya termasuk desainer fashion Michael Kors, Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Mark Vadon dan banyak warga Rusia.

Seperti diketahui sebelumnya, Rusia dan Ukraina terlibat konflik geopolitik yang membuat AS dan Eropa menjatuhkan serangkaian sanksi di bidang perdagangan pada Rusia. Terlebih setelah Rusia berhasil menduduki Crimea yang semula merupakan wilayah milik Ukraina.

Berbicara mengenai kuantitas, China tercatat sebagai negara yang paling banyak menambah total miliarder tahun ini. Dalam satu tahun, terdapat 71 orang China yang menambah hartanya hingga di atas US$ 1 miliar, syarat untuk menjadi salah satu gelar miliarder terkaya di dunia. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya