Tarif LRT Bakal Rp 1.000 per Kilometer

Manajemen PT Adhi Karya Tbk diharapkan dapat eksekusi proyek light rail transit (LRT) pada kuartal IV 2015.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Mar 2015, 19:16 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2015, 19:16 WIB
Light Train/Light Rail Transi (LRT)
Light Train/Light Rail Transi (LRT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk membangun Light Rail Transit (LRT) dari beberapa kota di sekitar Jakarta menuju ke Jakarta.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Kiswo Dharmawan mengungkapkan saat ini dirinya tengah melakukan kajian yang diharapkan akan selesai pada akhir kuartal I 2015.

"Jadi memang harapan kami paling tidak kuartal IV bisa dieksekusi fisik, harapannya," kata Kiswo di kantornya, Jumat (20/3/2015).

Jika dapat dieksekusi di akhir tahun ini, masyarakat Jakarta dan sekitarnya sudah dapat menikmati sarana transportasi layaknya di kota-kota besar di Amerika Serikat dan Eropa ini pada 2018.

LRT ini akan dibangun di tepian jalan tol. Pada tahap awal akan dibangun LRT jurusan Cibubur-Cawang-Grogol. Untuk investasi diperkirakan menelan dana Rp 9- Rp 10 triliun.

Pembangunan LRT dinilai ini akan lebih cepat mengingat tidak perlu ada proses pembebasan lahan yang sering menghambat proyek.

Dalam hal kapasitas LRT,  setiap hari akan mengangkut penumpang sekitar 360 ribu orang. "Tarifnya nanti mungkin Rp 1.000 per kilo meter, jadi kalau dari Cibubur-Grogol itu 15 km, jadi Rp 15 ribu," tegas dia.
‎

Seperti diketahui, Presiden Jokowi memerintahkan Adhi Karya untuk membangun LRT ini dikarenakan moda transportasi ini lebih fleksibel jika dibandingkan dengan Monorail ataupun MRT.

Dengan lebar kereta hanya sekitar 2,8 meter dan kecepatan rata-rata 40 km/jam, LRT ini dipercaya cocok dengan kondisi Jakarta yang memiliki gedung-gedung bertingkat sehingga dapat lebih efektif mengangkut penumpang ke berbagai tujuan.‎  (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya