Lapangan Banyu Urip Jadi Andalan Produksi Minyak Nasional

Produksi minyak dari lapangan tersebut menjadi andalan untuk mencapai target lifting minyak tahun ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Mar 2015, 22:04 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 22:04 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memberikan perhatian khusus ke proyek pengembangan lapangan migas Banyu Urip Cepu. Pasalnya, produksi minyak dari lapangan tersebut menjadi andalan untuk mencapai target lifting minyak tahun ini.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, produksi dari lapangan yang dioperatori Mobile Cepu Ltd tersebut dapat menyumbang 20 persen produksi nasional, sehingga dapart diandalkan untuk mencapai target lifting  yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatn Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar 285 ribu barel per hari (bph).

"Kita ingin meyakinkan target lifting 2015 bisa tercapai secara keseluruhan. Kami optimis Banyu Urip tidak terganggu, meski secara project delay," kata Sudirman, di Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Karena itu, menurut Sudirman pemerintah menaruh perhatian besar pada proyek pengembangan lapangan yang dikerjakan oleh 10 ribu pekerja tersebut.

"Kenapa kita semua begitu besar perhatiannya kepada lapangan ini nanti full production bisa sumbangkan dari target nasional kita tidak ingin ada hambatan kedepan, MCL memberikan komitmen tidak mentoleransi keterlambatan," tuturnya.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan, awalnya dalam rencana kerja anggaran produksi puncak lapangan tersebut mencapai 165 bph, namun setelah melakukan perhitungan ulang meningkat menjadi 205 ribu bph pada Oktober 2015.

"Jadi memang di POD (Plan Of Development) 165 ribu, setelah dipelajari ada opurtunity dinaikan 205 ribu," tutup Amien.(Pew/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya