Provinsi Papua Ingin Kembangkan Perkebunan Energi

Kebun energi akan dibangun di Kabupaten Keerom yang terletak di sebelah timur Kabupaten Jayapura.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Mar 2015, 16:46 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2015, 16:46 WIB
gubernur papua
Gubernur Papua Lukas Enembe. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Papua meminta dukungan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)  untuk membangun kebun energi. Kebun energi ini akan memproduksi tanaman yang bisa digunakan untuk mengembangkan Bahan Bakar Nabati (BBN).

Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua telah menyediakan lahan yang bisa digunakan sebagai perkebunan energi. Namun, pemerintah Papua belum bisa menyediakan mesin-mesin untuk mengolah tanaman yang dihasilkan menjadi BBN. Oleh karena itu, mereka meminta kepada pemerintah pusat untuk bisa membantu menyediakan mesin-mesin produksi.

Lukas menambahkan, rencananya, di kebun energi tersebut pemerintah Papua akan menanam pohon Jabon. Kayu dari pohon Jabon bisa menghasilkan energi nabati untuk menggerakkan pembangkit listrik. "Bisa berbagai pohon, tapi kami lebih memilih Jabon untuk energi dari kayu," ungkapnya.

Selain ke pemerintah pusat, Gubernur Papua juga membuka kesempatan bagi swasta untuk bisa berinvestasi pada pengadaan mesin. Sayangnya, Pemerintah Papua belum menjelaskan skema kerja sama dengan investor swasta tersebut. Namun, kepada hasil dari BBN tersebut sudah dipikirkan.

"Kalau ada investor yang bangun maka kami akan jual ke PT Pertamina (Persero). Kami lihat di Kalimantan Tengah sudah berjalan selama 30 tahun. Mereka punya kebun, lalu hasilnya ekspor ke Jepang," Lukas di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Menurutnya, kebun energi tersebut akan dibangun di Kabupaten Keerom yang terletak di sebelah timur Kabupaten Jayapura. Lahan yang telah disiapkan mencapai 15 ribu hektare (ha). Dengan lahan seluas itu, Lukas memperkirakan energi yang dihasilkan mencapai 7-10 Mega Watt (MW).

Industri Bahan Bakar Nabati memang sedang digalakkan oleh pemerintah saat ini. Hal tersebut untuk mewujudkan ketahanan energi di Indonesia. Selama ini, produksi Bahan Bakar Fosil nasional telah mengalami penurunan. Akibatnya, pemerintah lebih banyak melakukan impor. Dengan mengembangkan energi baru terbarukan ini, diharapkan beberapa tahun ke depan Indonesia tidak lagi tergantung kepada negara lain soal energi.

Konsep kebun energi juga bisa mendukung mandat peningkatan penyerapan biodeisel dari 10 persen ke 15 persen sebagai langkah pelaksanaan enam kebijakan ekonomi untuk mengangkat rupiah. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya