Pengambilan Keputusan 10 Tahun Lalu Wariskan Krisis Listrik

Pemerintah sedang menjalankan progam untuk menyelesaikan krisis listrik namun waktu yang dibutuhkan cukup lama.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Mar 2015, 14:11 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 14:11 WIB
Petugas PLN Tengah Menyambung Tegangan Listrik ke Sistem 20 KV
(Foto:Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan, penyebab terjadinya krisis listrik di sejumlah daerah saat ini karena kesalahan pengambilan keputusan dalam 10 tahun lalu. Oleh sebab itu, untuk memperbaikinya juga membutuhkan waktu 10 tahun.

Sudirman mengatakan, masalah yang terjadi di sektor kelistrikan nasional karena tidak tercukupinya pembangkit listrik. Akibatnya, pasokan listrik di beberapa daerah kurang. Maka tak heran jika di beberapa daerah sering terjadi pemadaman. Daerah tersebut antara lain Nusa Tenggara Timur (BTT), Sumatera Selatan, beberapa wilayah di Kalimantan dan beberapa lainnya.

Bahkan, ada juga daerah yang belum teraliri listrik. Kebanyakan daerah-daerah tersebut berada di perbatasan yang memang infrastrukturnya belum cukup bagus.

"Jadi kalau Dewan Energi Nasional (DEN) mengatakan Indonesia krisis listrik itu benar. Secara nasional memang kita sedang mengalami masalah,"  kata Sudirman, dalam acara Kebijakan dan Langkah Strategis dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan, di Kampus Universitas Indonesia (US) Depok, Jawa Barat, Senin (30/3/2015).



Menurut Sudirman, masalah yang timbul saat ini merupakan warisan dari tindakan 10 tahun yang lalu. Selama 10 tahun lalu, tidak ada penambahan pembanglit listrik yang signifikan sehingga saat kebutuhan listrik nasional mengalami peningkatan maka tidak bisa tercukupi. Memang, banyak yang menghambat pembangunan pembangkit terhambat diantaranya adalah masalah pembebasan lahan yang berkepanjangan.

Sudirman melanjutkan, Pemerintah tengah mencoba mengatasi masalah krisis listrik tersebut saat ini. Tetapi memang, penyelesaiannya tidak bisa dalam jangka pendek. Menurutnya, penyelesaian tersebut juga membutuhkan waktu hingga 10 tahun mendatang.

"Karena yang terjadi hari ini adalah keputusan 10 tahun yang lalu, dan tindakan kami hari ini baru akan berbuah 10 tahun mendatang," ungkapnya.

Ia menjelaskan, dalam Kementerian ESDM telah dijalankan program energi yang salah satu di dalamnya mengenai program kelistrikan. Memang, program tersebut jangka panjang, karena itu perlu dilaksanakan dari jauh hari dan pelaksana proyek harus sabar menjalankannya.

"saya sering mengatakan, tidak ada proyek energi yang waktunya dua tiga tahun selesai. Semua program energi itu jangka panjang. karena itu, tadi membangun di sektor energi itu tidak mungkin jangka pendek, harus strategis, jangka panjang, dan harus sabar," pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya