Peringati May Day, 1 Juta Buruh Bakal Turun ke Jalan

Presiden KSPI, Said Iqbal meminta pemerintah menjalankan amanat konstitusi untuk menambah komponen kebutuhan hidup layak dan menaikkan upah.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Apr 2015, 20:44 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2015, 20:44 WIB
Demo buruh_240414
Foto Ilustrasi Demo Buruh (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar satu juta buruh akan melakukan aksi turun ke jalan dalam peringatan May Day pada 1 Mei 2015. Aksi ini akan berlangsung di 30 provinsi di Indonesia.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, para buruh meminta pemerintah menjalankan amanat konstitusi yaitu menaikkan upah sebesar 32 persen dan menambah komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) menjadi 84 item dalam aksi demo itu.

"Ini agar daya beli buruh meningkat akibat dampak kenaikan harga barang. Buruh juga menolak rencana pemerintah menaikkan upah minimum per 5 tahun dan 2 tahun sekali karena mengakibatkan kehidupan buruh makin terhimpit," ujar Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/4/2015).

Selain itu, buruh juga meminta pemerintah mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) jaminan pensiun. Permintaan itu agar buruh mendapatkan jaminan pensiun wajib dengan iuran 12 persen per bulan dan benefit 60 persen dari gaji terakhir pada Juli 2015.

"Serta menolak rencana pemerintah menaikan iuran BPJS kesehatan. Seharusnya pemerintah meningkatkan anggaran Jamkes untuk orang tidak mampu menjadi Rp 30 triliun karena harga BBM sudah tidak ada subsidi lagi," lanjutnya.

Buruh juga akan menuntut harga turun dan tolak kenaikan harga BBM yang berdasarkan mekanisme pasar. Hal ini dinilai telah melanggar Undang-undang 1945.

"Sebelum May Day, ada aksi terbatas di 20 provinsi dan puncaknya aksi 1 juta buruh saat May Day," kata Said. (Dny/Ahm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya