Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah merumuskan kebijkan tepat agar bisa mendorong pertumbuhan industri nasional. Permintaan tersebut diajukan setelah Kadin melihat realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2015 yang kurang menggairahkan.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, salah satu permintaan yang diajukan oleh Kadin Indonesia kepada pemerintah adalah segera merealisasikan janji-janji pembangunan infrastruktur. Pembangunan tersebut diyakini bisa mendorong investasi.
"Salah satu jaminan agar investasi itu lancar adalah ketersediaan infrastruktur yang memadai. Maka dari itu kita perlu pacu nih pembangunan infrastruktur, karena investor itu kan ingin kemudahan dalam investasi dan kita semua mengenal mengakui dalam bidang infrastruktur kita masih tertinggal," kata dia, di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Suryo pun mengaku cemas, pasalnya masalah infrastruktur merupakan masalah yang vital. "Sangat mencemaskan, karena itu menyebabkan biaya logistik tinggi. Kemacetan di Jakarta misalnya, itu kan bagi dunia usaha tidak bisa ditolerir lagi. Jadi kita harus mencari satu solusi karena itu menyebabkan pemborosan," tambah dia.
Selain permasalahan infrastruktur, Kadin Indonesia mengungkapkan ada beberapa masalah lain yang juga harus dihadapi oleh pengusaha sehingga membuat mereka khawatir. Hal itu adalah tuntutan buruh untuk menaikan upah atau gaji kepada para pengusaha.
"Jadi memang ini dilematis, buruh minta naik 30 persen. Sementara semua perusahaan sedang mengalami kesulitan. Ekspor menurun, pendapatan menurun," terangnya.
Melihat kondisi ini, Suryo meminta seluruh pemangku kepentingan duduk bersama untuk merumuskan kebijakan yang tepat. Itu dilakukan supaya pengusaha tidak mengambil lebih jauh seperti pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Maka saya kira marilah kita duduk bersama memikirkan strategi apa yang paling tepat untuk memperbaiki sektor riil ini. Karena kalau sektor riil terganggu kan ujung-ujungnya PHK. Kita kan tidak inginkan itu, maka kita harus cari solusi agar mereka bisa survive," pungkas Suryo.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statisitik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 mencapai 4,71 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau turun dibandingkan kuartal I 2014 sebesar 5,21 persen.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, besaran pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi melemahnya perekonomian di China. "Yang menentukan pertumbuhan ekonomi karena ekonomi China menurun dari 7,4 persen menjadi 7 persen," kata dia.
Penyebab lainnya pelemahan harga minyak mentah dunia. Kemudian penurunan nilai ekspor dan impor di kuartal I dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. (Amd/Gdn)
Bisnis Tak Jalan, Pengusaha Minta Pemerintah Bangun Infrastruktur
Tuntutan buruh untuk menaikan upah atau gaji kepada para pengusaha sebesar 30 persen menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Kadin.
Diperbarui 05 Mei 2015, 12:58 WIBDiterbitkan 05 Mei 2015, 12:58 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Truk Pekerja PT ERB Terjun ke Sungai di Kabupaten Pelalawan, 6 Tewas dan 9 Hilang
Berdoa Terus tapi Tak Kunjung Dikabulkan? Simak Nasihat Buya Yahya agar Cepat Terkabul
Wakil Wali Kota Depok Ajak Masyarakatnya Melek Akan Perubahan Iklim
Arti Mimpi Mobil Hilang: Makna dan Tafsir yang Perlu Anda Ketahui
Mitigasi Siklon Tropis di Indonesia, BRIN Kembangkan Sadewa dan Kamajaya
Polda Jatim Naikan Status Perkara SHGB Laut Sidoarjo jadi Penyidikan
Cara Membahagiakan Orangtua di Alam Kubur jelang Ramadhan, Penjelasan KH Nasaruddin Umar
Hasil LaLiga: Tanpa Bellingham, Real Madrid Sikat Girona
3 Kiper Terburuk Manchester United Sepanjang Sejarah: Andre Onana Selamat dari Daftar
Menteri Hukum Bantah Intervensi Kehakiman oleh Presiden Prabowo Subianto
Inilah Asal-usul Nama Kawasan Sukamiskin
Arti Mimpi Dimarahi Orang: Makna dan Tafsir yang Perlu Diketahui