Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Pegadaian (Persero) berharap bulan puasa tahun ini mampu memberikan kontribusi positif bagi omzet perusahaan plat merah tersebut.
Direktur Bisnis I Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, masuknya bulan puasa biasanya banyak dimanfaatkan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meraup untung, khususnya pada produk makanan dan pakaian.
Baca Juga
"Penyaluran pinjaman yang paling besar memang saat masyarakat membutuhkan modal kerja, seperti pada UMKM, dan itu biasanya saat momen puasa dan jelang Lebaran," ujar Harianto saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (2/6/2015).
Advertisement
Harianto mengatakan, para pelaku UMKM ini biasanya mulai meminjam modal usaha melalui Pegadaian sejak satu bulan sebelum masuknya bulan puasa. Sebagian besar barang yang digadaikan sebagai jaminan adalah emas.
"Ini mulai terlihat pada Mei kemarin oustanding kita tumbuh sekitar Rp 400 miliar. Itu berasal dari seluruh produk seperti gadaian dan pembiayaan mikro," kata dia.
Meski demikian, Pegadaian juga harus melakukan antisipasi. Lantaran jelang Lebaran biasanya para nasabah mulai mengembalikan pinjaman dan menebus agunan yang dijaminkan. Hal ini membuat omzet perseroan menurun tajam.
"Kalau jelang puasa (omsetnya) naik, jelang Lebaran turun, polanya memang seperti itu. Karena banyak yang tebus gadaiannya, dagangan mereka sudah pada laku, orang juga mau pulang kampung. UMKM ini kan biasanya non-formal, mereka biasanya jualan kue, pakaian, sarung jelang lebaran," tandasnya. (Dny/Ahm)