Liputan6.com, Jakarta - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling, Jawa Barat yang dioperasikan oleh PT Indonesia Power mengalami pengurangan usia pengoperasian 20 tahun. Saat ini usia PLTA Saguling diperkirakan hanya tinggal 30 tahun.
General Manager Indonesia Power Unit Pembangkit Saguling, Hendres Wayen mengatakan, salah satu penyebab yang membuat usia PLTA Saguling berkurang adalah pendangkalan yang terjadi pada Waduk Saguling. Pendangkalan dari waduk yang membendung aliran Sungai Citarum tersebut menyebabkan pengurangan volume air penggerak turbin sehingga mempengaruhi usia operasi PLTA tersebut.
"Laju sedimentasi dari 1985 hingga 1993 di waduk Saguling hanya 4 juta meter kubik per tahun. Namun mengalami kenaikan signikan setelah 1993. Sedimentasi tertinggi terjadi pada 2010 yaitu mencapai 4,7 juta meter kubik," kata Handres, di PLTA Saguling, Bandung Barat, Minggu (7/6/2015).
Menurut Hendres, seharusnya PLTA Saguling bisa beroperasi sampai 50 tahun lagi, namun saat ini hanya 30 tahun. "Perhitungan sisa umur PLTA ini tinggal 30,37 tahun. Harapan kami bisa bertahan sampai 50 tahun. Semoga bisa bertahan," tuturnya.
Handres mengungkapkan, agar perkiraan tersebut tak menjadi kenyataan, dibutuhkan peran serta dari seluruh pihak yang berada di dekat PLTA dan Waduk tersebut untuk menjaga lingkungan. "Butuh peran serta semua insan yang berdekatan dengan Saguling dan sungai Citarum. Jadi kalau tidak terjadi erosi parah maka PLTA bisa bertahan," jelasnya.
PLTA berkapasitas 4X175,8 Mega Watt (MW) tersebut akan menjadi pioner pemasok listrik Jawa dan Bali, ketika pembangkit listrik lainnya kompak mogok beroperasi karena mengalami gangguan teknis.
Saat terjadi kendala listrik di PLTA lain, pembangkit yang memasok kebutuhan Cibinong, Cirata dan Bandung Selatan tersebut akan dialihkan ke jaringan Jawa dan Bali dengan kapasitas 500 Kilo volt (Kv).
"Waktu itu pernah black out (penghentian pasokan listrik), saat tak ada daya listrik di Jawa dan Bali, dari Suralaya, Cilacap, Saguling masuk Suralaya dengan jaringan 500 Kv tadi," ungkap Hendres.
PLTA Saguling memiliki empat mesin merupakan PLTA terbesar yang dikelola unit Indonesia Power tersebut. Produksi rata-rata per tahun mencapai 2156 Giga Watt Per Hour (GWH). "Kontribusi Unit Pembangkit Saguling adalah sekitar 8,88 persen terhadap Indonesia Power, dan sekitar 1,92 persen terhadap sistem Jawa dan Bali," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Usia PLTA Saguling Hanya Tinggal 30 Tahun
Seharusnya PLTA Saguling bisa beroperasi sampai 50 tahun lagi, namun saat ini berdasarkan hitungan teknis hanya tinggal 30 tahun.
Diperbarui 07 Jun 2015, 15:30 WIBDiterbitkan 07 Jun 2015, 15:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kembali Terjadi Aksi Pembuangan Jenazah Bayi di Jember
Advokat Donny di Sidang Hasto Sebut Informasi Transaksional Urus Harun Masiku Datang dari Eks Kader PDIP
Tanggal Hijriah Hari Ini 25 April 2025, Simak Waktu Mustajab Berdoa di Hari Jumat Menurut UAH
Michelle Obama Zodiac Sign: The Capricorn First Lady
Polda Jatim Periksa Pemilik CV Sentoso Seal terkait Penahanan Ijazah Karyawan
8 Tips Padu Padan Gamis Syar’i Terbaru agar Tubuh Pendek Terlihat Tinggi, Yuk Simak!
Penggugat Ijazah Jokowi Jadi Tersangka Dugaan Pemalsuan Dokumen, Ini Duduk Perkaranya
Berada di Permukiman Padat Padat Penduduk, Pemadaman Pabrik Kerupuk di Jember Berlangsung Dramatis
Halle Bailey Zodiac Sign: Everything You Need to Know About the Star's Astrological Profile
Apa Itu Skull Hill yang Ditemukan Perseverance di Mars
Mengintip Tradisi Manten Tebu di PG Rendeng Kudus yang Dihubung-hubungkan dengan Film Horor 'Pabrik Gula Uncut'
2 Balita Tewas Tenggelam di Bekas Sumur Pengeboran Minyak PT Pertamina