Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada cara khusus untuk menjadi miliarder, setiap orang hebat tersebut memiliki caranya tersendiri dalam mencapai tangga kesuksesan. Akan tetapi survei yang dilakukan oleh UBS dan PwC mengungkapkan bahwa dari 1.300 miliarder yang ada di dunia, 30 dari mereka memiliki sifat yang sama.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa terdapat tiga sifat kepribadian yang sangat dibutuhkan demi dapat sukses layaknya para miliarder. Tiga sifat ini bisa menggiring Anda menjadi seorang miliarder.
Berikut sifat-sifat miliarder seperti dilansir dari laman CNBC Rabu (24/6/2015):
Advertisement
1. Pintar dalam mengambil risiko
Selalu berani mengambil risiko yang besar tidak selalu akan menjadikan Anda seorang miliarder. Seorang miliarderjustru harus dapat memiliki insting yang tajam dalam memilah risiko mana yang mampu menguntungkan atau malah menjadi bumerang bagi dirinya.
Mereka cenderung memiliki sifat yang fokus dan optimis terhadap risiko yang akan dihadap sehingga selalu memiliki cara yang pintar untuk menanggulanginya.
2. Pintar dalam melihat situasi
Miliarder biasanya memiliki firasat serta insting yang kuat tentang dimana mereka mampu mendapatkan akses wawasan ataupun pendanaan bagi keberlangsungan karirnya. Di satu sisi, mereka juga mampu membaca keadaan yang ada sehingga mampu menunjukkan performa dengan maksimal
"Dalam siuasi tertentu, mereka yang tidak mampu memposisikan dirinya akan cenderung sulit untuk melaju dengan baik" ungkap hasil survei.
3. Cepat pulih dari kegagalan
Kegagalan merupakan hal yang lumrah yang sering dihadapi. Para miliarder memposisikan kegagalan ini sebagai langkah yang harus dihadapi menuju sukses
Salah seorang miliarder ritel mengatakan "Metode bisnis yang kami gunakan saat ini adalah hasil dari serangkaian kegagalan dan pelajaran yang kami pelajari selama ini. Jika kita masih memakai metode bisnis asli, kita akan bangkrut sekarang."
Sifat umum lainnya yang juga dimiliki oleh para miliarder adalah rasa ingin tahu yang mendalam.
"Miliarder akan terus-menerus melihat dunia demi mencari kesempatan yang belum dimanfaatkan. Keingintahuan yang besar terus mendorong mereka untuk mencari kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi dan menciptakan peluang bisnis yang signifikan," kata UBS dan PwC.
Reporter: Elsa Analet
(Elsa/Ndw)