Liputan6.com, Jakarta - Samsung menandai penurunan laba pada kuartal II 2015. Produsen telepon pintar dan chip memori ini memperkirakan laba usahanya hanya sekitar 6,9 triliun won, lebih rendah empat persen dari tahun lalu. Padahal, para analis sebelumnya memperkirakan laba Samsung bisa mencapai 7,2 triliun won.
Prediksi menurunnya laba jelang hasil audit, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk, Selasa (07/06/2015), tidak memberikan angka laba bersih. Perusahaan telah melihat penurunan keuntungan sejak akhir 2013 karena meningkatnya persaingan di pasar telepon pintar.
Baca Juga
Samsung juga menghadapi tantangan ganda dari rivalnya, Apple (Amerika Serikat) dan Xiaomi (Cina). Kedua perusahaan itu masing-masing merajai pangsa pasar high-end dan low-end.
Advertisement
Munculnya Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge mendapat sambutan hangat dari konsumen. Namun, Samsung tidak mampu meningkatkan penjualan karena ada masalah pada produksi dan pasokan. Penjualan rata-rata pada kuartal II tahun ini sekitar 48 triliun won, atau lebih rendah dari prediksi para analis yang mencapai 53 triliun won.
"Pengiriman Galaxy S6 jelas tidak sesuai dengan harapan," kata analis dari HMC Investment Securities, Greg Roh. Akibatnya, penjualan produk tersebut terpaksa dipangkas.
Samsung berupaya meningkatkan penjualan dengan menjangkau pasar kelas menengah sambil menggenjot produksi dan menurunkan harga.
Sementara itu, di sektor produksi semi konduktor, Samsung mencatat pertumbuhan yang lebih kuat pada beberapa kuartal terakhir. (Elsa A/Ahm)
Reporter: Elsa Analet